UAD Lakukan Salat dan Pengamatan Gerhana Bulan Sebagian
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui Lembaga Pusat Studi Islam (LPSI), Pusat Tarjih Muhammadiyah, Pusat Studi Astronomi (Pastron), Masjid Islamic Center (IC), dan Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada), melakukan salat dan pengamatan gerhana bulan sebagian. Salat gerhana digelar di Masjid IC UAD pada Minggu, 29 Oktober 2023 dan pengamatan gerhana bulan sebagian oleh Pastron UAD juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid IC UAD.
Bertindak sebagai imam Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Kemudian selaku khatib Drs. H. Parjiman, M.Ag. yang merupakan Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD.
Berdasarkan maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah NO.02/MLM/I.1/E/2023 bahwa gerhana bulan sebagian mulai saat pukul 02:35:18 WIB dan puncak gerhana bulan sebagian adalah pukul 03:14:04 WIB kemudian berakhir pada pukul 03:52:39 WIB.
Selaku khatib, Parjiman mengingatkan bahwa dengan adanya peristiwa gerhana dianjurkan untuk banyak istigfar yaitu memperbanyak doa dengan mengucap astaghfirullahaladzim aladzi laa ilaaha illa huwal hayyumu muqoyyumu wa atuubu ilaih. Selain itu juga dianjurkan memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.
“Betapa kecilnya manusia hidup di dunia ini, betapa batas-batas waktu yang diberikan kepada kita semua sangat sempit. Sebab, rata-rata panjang usia kita 60–70 tahun yang itu apabila dibandingkan dengan terjadinya penciptaan Allah yang pertama alam semesta dan sampai berakhirnya alam semesta nanti, itu tidak ada apa-apanya,” jelasnya.
Jika dilihat asbabulwurud dari salat gerhana adalah ketika meninggalnya putra Rasulullah yang namanya Ibrahim dan tiba-tiba ada gerhana. Maka waktu itu orang-orang Arab berpikir bahwa terjadi gerhana karena putra Rasulullah meninggal. Sehingga Rasulullah mengatakan bahwa gerhana adalah peristiwa biasa sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah bukan karena hidup dan matinya seseorang, tetapi betul ayat-ayat Allah.
“Islam harus bisa multidisiplin ilmu, maknanya adalah bahwa dengan Islam itu harus didekatkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal demikian dilakukan agar Islam bisa lebih dikenal dan diterima oleh banyak kalangan,” imbuh Parjiman.
Terakhir, ia mengajak jamaah agar memohon doa kepada Allah, “Mudah-mudahan dengan upaya mengikuti sunah-sunah Rasulullah, insyaallah semua yang ada di sini termasuk umatnya dan golongannya yang akan direngkuh bukan hanya di akhirat tetapi juga di dunia.” (Zah)