UAD Perkuat Peran Internasional melalui Pelatihan Literasi Abad ke-21 di Sekolah Islam Thailand

Pengabdian Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Thailand (Foto. PkM UAD)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mempertegas komitmennya dalam pengembangan pendidikan global melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertaraf internasional di Thailand. Kali ini, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Muhammad Ragil Kurniawan bersama Dr. Kurniawan Ali Fahrudin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberikan pelatihan literasi pembelajaran abad ke-21 bagi para guru di Rasmisart School, sebuah lembaga pendidikan dasar berbasis Islam di Songkhla, Thailand Selatan.
Program ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, yang selama ini konsisten mendorong sivitas akademika untuk mengambil bagian aktif dalam penguatan kapasitas pendidikan lintas negara.
Pelatihan berlangsung dengan pendekatan hibrida dan metode IN-ON-IN, yang dimulai dengan sesi tatap muka di aula Rasmisart School. Sesi awal ini berfokus pada pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung pembelajaran di jenjang sekolah dasar. Setelah itu, peserta melanjutkan fase ON berupa praktik mandiri yang berlangsung selama dua bulan dengan bimbingan daring dari tim UAD. Tahapan akhir ditutup dengan sesi IN secara daring dengan waktu yang fleksibel.
Pelatihan diikuti oleh 11 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru tetap, hingga guru magang. Acara pembukaan secara langsung dihadiri oleh pimpinan sekolah, Yasuli Bindulem. Dalam sambutannya, Yasuli menyampaikan harapan besar terhadap kerja sama jangka panjang dengan UAD, khususnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang hadir dari luar Thailand.
“Rasmisart School sangat membutuhkan kolaborasi internasional, terutama dengan institusi Islam dari luar negeri seperti UAD,” ungkap Yasuli.
Meskipun terkendala perbedaan bahasa, proses pelatihan tetap berjalan efektif. Menariknya, meski Bahasa Thailand adalah bahasa utama, komunikasi selama pelatihan menggunakan Bahasa Indonesia yang dipahami oleh peserta melalui tanggapan dalam Bahasa Melayu, yang cukup akrab di kawasan selatan Thailand.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga sarana membangun jembatan budaya dan mempererat hubungan pendidikan antara Indonesia dan Thailand. Rasmisart School sendiri merupakan representasi penting dari lembaga pendidikan Islam di negara minoritas Muslim dan kehadiran UAD di sana menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan global berbasis nilai. (doc)