UAD Selenggarakan Baitul Arqam Mahasiswa Angkatan 2022
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) menyelenggarakan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) yang pertama kalinya untuk angkatan 2022. Acara ini berlangsung dari tanggal 16‒18 Juli 2023 dan untuk pembukaannya diadakan pada Minggu, 16 Juli 2023 di lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV UAD Yogyakarta, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube LPSI UAD. Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa UAD angkatan 2022.
Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala LPSI UAD mengucapkan, “Baitul Arqam Mahasiswa kali ini diikuti oleh 3.600 peserta yang terbagi dalam 3 hari dan untuk hari ini jumlah peserta yang hadir adalah 1.200, begitu pun dengan 2 hari selanjutnya. Sedangkan untuk jumlah instruktur sebanyak 30 dan ditemani dengan co-instruktur dari mahasiswa sebanyak 30 yang nantinya akan menemani peserta selama 3 hari ini. Kegiatan BAM tentu dirancang dengan sedemikian rupa. Kita berupaya untuk menyatukan kekuatan kader di tingkat mahasiswa yang jumlahnya hampir 29.000 total mahasiswa UAD. Namun, ini untuk mahasiswa baru angkatan 2022. Jadi, kita menyatukan potensi kader yang ada di UAD ini. Harapannya mahasiswa nanti bisa aktif di kegiatan-kegiatan baik itu di organisasi otonom (ortom) ataupun nanti di Muhammadiyah.”
“Semoga semuanya dalam keadaan sehat sampai sore dan semoga kegiatan Baitul Arqam ini sukses dari awal sampai akhir sehingga kita bisa mendapatkan kader-kader yang militan di masa mendatang,” tutup Rahmadi.
Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Drs. H. Parjiman, M.Ag. yang dalam sambutannya menuturkan, “Acara ini seharusnya dilaksanakan di awal, tetapi jadi di akhir karena mencari celah-celah waktu yang tepat di tengah-tengah hari tenang untuk persiapan ujian akhir. Baitul Arqam adalah model pelatihan yang telah dicontohkan Rasulullah ketika Islam awal mulai berkembang dan saat itu memang sangat terbatas. Disiapkan para assabiqunal awwalun para sahabat-sahabat generasi awal untuk mengenal Islam dari segi akidahnya secara kuat, sebab ini sebagai pondasi untuk menggerakkan dakwah amar makruf nahi munkar. Memang waktunya terbatas, tetapi bagaimanapun itu model awal dan nanti akan bisa dikembangkan pada BAM selanjutnya.”
Ia menambahkan, “Harapannya semua peserta bisa menjadi seorang pemimpin, karena tahun 2045 saya yakin di antara kalian insyaallah ada yang menjadi Presiden, amin. Jadi, tahun 2045 harus kita rebut. Sebab memang saudara semua di sini disiapkan menjadi kader bangsa, umat, dan juga kader Persyarikatan Muhammadiyah. Silakan nanti memilih akan menjadi kader yang mana, kehadiran saudara semua di UAD ini diperkenalkan bagaimana pengkaderan dalam Muhammadiyah. Semoga saudara-saudara dapat mengenal lebih dekat dengan Muhammadiyah dan setelah lulus dari UAD silakan semuanya berkiprah karena niat ibadah kepada Allah. Sebab menurut Muhammadiyah, aktivitas kita adalah beribadah kepada Allah.”
Pada acara pembukaan, dihadirkan Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd. sebagai pemateri pertama yang merupakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Saya menemukan istilah berkemajuan pertama di Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah tahun 1912. Tahun 1912, jauh sebelum orang berpikir tentang negara Republik Indonesia (RI) bahkan terbayang saja tidak, Muhammadiyah dengan K.H. Ahmad Dahlan sudah menggunakan istilah memajukan hal agama. Jadi, apa pun yang berkaitan dengan agama itu maju. Maka, spirit Muhammadiyah adalah tentang kemajuan. Jika universitas ini menggunakan nama Ahmad Dahlan dan julukan peserta sekalian adalah dahlan-dahlan muda, maka spirit yang harus dimiliki adalah spirit berkemajuan tidak boleh spiritnya berkemunduran dan stagnan. Sebab K.H. Ahmad Dahlan sudah sejak awal menggunakan kata memajukan dalam Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah tahun 1912. Sebagai mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang membawa spirit Kiai Dahlan maka harus bergembira.” (zhr)