Utik Bidayati: Magang untuk Menerapkan Teori
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. mengungkapkan bahwa Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu tempat bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen UAD untuk melaksanakan magang. Hal tersebut merupakan kegiatan lanjutan yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam penjelasan yang disampaikan, Utik mengharapkan pada semester yang akan datang dapat bertambah cakupan wilayah atau tempat yang dapat dijadikan program magang MBKM. Saat ini program magang yang dilakukan Prodi Manajemen UAD telah memasuki angkatan ketiga.
“Kita sudah di Rumah BUMN, dan berharap program ini bisa dilakukan setiap semester ya, itu bisa bertambah dan area (magang) bisa meluas. Rumah BUMN merupakan salah satu di antara tempat mahasiswa UAD bisa magang MBKM,” jelasnya saat diwawancarai reporter News UAD pada Senin, 11 Desember 2023.
Meski begitu, Utik menegaskan bahwa mahasiswa Prodi Manajemen UAD dapat memilih tempat magang selain Rumah BUMN. “Rumah BUMN itu satu kesatuan, kemudian kalau di program ini mereka (peserta magang) bisa masuk di berbagai tempat magang selain Rumah BUMN.”
Lebih lanjut, ia membeberkan tempat lain yang dapat dijadikan acuan saat mahasiswa Prodi Manajemen UAD hendak melakukan magang. Misalnya instansi pemerintah, UMKM, hingga program MBKM yang menyediakan kegiatan magang. “Ada banyak instansi pemerintah maupun UMKM yang bisa dijadikan tempat magang mahasiswa, baik yang jangka waktunya lebih pendek ataupun magang yang sifatnya program MBKM dengan jangka waktu lebih panjang,” ujarnya.
Program MBKM yang diadakan oleh Kemendikbud ini merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi mahasiswa. Hal tersebut, kata Utik, membuat para peserta magang dapat mempelajari berbagai teori praktik secara langsung di lapangan.
“Pertama, jelas memberikan manfaat untuk mahasiswa. Mereka bisa belajar langsung di lapangan, tentunya dari sisi organisasi itu sendiri,” tutur Utik.
Adanya program magang yang disediakan oleh Kemendikbud juga menjadi kesempatan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang didapat ketika kuliah. Utik mengatakan, saat ini magang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah menempuh empat semester selama menjalankan perkuliahan di kampus.
“Kemudian, mereka bisa menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat karena peserta magang itu pasti sudah lebih dari semester 4, ya. Artinya, basic dari manajemen mereka sudah dapat sehingga bisa praktik di tempat-tempat magang itu. Nah, kemampuan mereka diasah dari sisi praktiknya,” tutup Utik. (Han)