Women Skill Academy PPKO HMPS Biologi UAD Gelar Pelatihan Eco Enzyme
Tim Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan praktik lapangan dengan tema “Pemanfaatan Limbah Organik Sampah Rumah Tangga Menjadi Ecoenzyme Melalui Women Skill Academy (WSA)” pada Minggu, 27 Agustus 2023. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Hj. Tsalis Siswanti selaku narasumber. Ia merupakan koordinator eco enzyme Nusantara Yogyakarta cabang Bantul. Selain itu, anggota WSA turut hadir sebagai peserta.
Data dari Pemerintah Kota Yogyakarta menyebutkan pada tahun 2023 pertengahan ini, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Yogyakarta ditutup selama 45 hari. Hal tersebut menimbulkan penumpukan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Hampir di tiap sudut kota terkendala memilih tempat pembuangan sampah sementara. Akibatnya, muncullah pencemaran baru yakni udara dengan bau tidak sedap.
“Saya memilih eco enzyme karena proses pembuatannya mudah dan bahan-bahannya juga terjangkau. Cuma pakai sisa buah atau sayur yang belum busuk, lalu ditambahkan dengan gula dan air saja kemudian didiamkan,” kata Aldi selaku Ketua Tim PPKO HMPS Biologi UAD.
“Pemanfaatan limbah organik sampah rumah tangga perlu diperhatikan kembali dan perlu dilakukan inovasi baru untuk menanggulanginya agar tidak menumpuk dan menimbulkan bau,” tambah Mariyati, selaku Ketua Tim WSA.
Alasan itulah yang membuat tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD bersama WSA membantu masyarakat terkhusus ibu-ibu dalam pengolahan sampah organik dengan inovasi eco enzyme. Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) saat ini memang menjadi salah satu pendorong terbentuknya sekolah perempuan yang didirikan oleh Tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD. Di dalamnya terdapat beberapa kegiatan berupa materi dan pelatihan yang berlandaskan 8 fungsi keluarga guna meningkatkan soft skills dan hard skills.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. “Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari hasil eco enzyme ini di antaranya untuk kesehatan yaitu bisa untuk kesehatan gigi kumur-kumur dan pengganti pasta gigi, kesehatan kulit muka untuk mengatasi penuaan dini, dan mengatasi luka basah. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk pembersih alami seperti pembersih lantai, detergen pelembut alami, dan sabun cair. Tidak hanya itu, eco enzyme juga dapat memberikan perubahan yang lebih baik untuk lingkungan seperti memperbaiki kualitas udara menjadi lebih segar, bersih, dan menghilangkan bau. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya,” ujar Hj. Tsalis Siswanti dalam penjabaran materinya.
“Sangat berguna, ternyata sampah bisa dimanfaatkan jadi pupuk, cara buatnya juga sangat mudah dilakukan, hanya saja menunggunya agak lama. Namun, dengan adanya eco enzyme ini saya menjadi banyak tahu tentang pemanfaatan sampah dan manfaatnya banyak sekali,” ujar Ani, peserta WSA. (roy)