Atasi Sampah dengan Ember Tumpuk
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode ke-111 Unit IV.B.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan sampah di Dusun Krekah, Gilangharjo, Pandak, Bantul, pada Senin, 21 Agustus 2023. Sariman, penggiat sampah dari Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didapuk sebagai pemateri.
“Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah ini merupakan salah satu upaya penanganan darurat sampah di Bantul dan diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi warga Dusun Krekah untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada,” sambut Yudi Santosa, Kepala Dusun Krekah.
Sampah telah menjadi momok bagi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup. Pengelolaan sampah menjadi urgensi bagi seluruh elemen masyarakat. Pengelolaan sampah itulah yang kini sedang diupayakan bersama. Zero sampah menjadi metode yang dibawa oleh Sariman untuk mengelola sampah organik rumah tangga. Sampah ini dikelola menjadi pupuk oleh magot pada media ember tumpuk.
Ember tumpuk merupakan sebuah media pengelolaan sampah organik yang memanfaatkan ember untuk media penguraian sampah. Ember ditumpuk dan dilubangi agar lalat BSP dapat masuk dan berkembang biak menghasilkan magot. Magot adalah pengurai sampah alami yang biasa digunakan untuk pakan ternak. Magot juga dapat menguraikan sampah hingga menjadi pupuk kompos (padat) dan pupuk lindi (cair).
Pengolahan sampah rumah tangga sangat penting karena sampah seperti sisa makanan atau tumbuhan sering tercampur hingga mengakibatkan bau tidak sedap dan permasalahan lingkungan lainnya. “Daripada dibuang, sampah rumah tangga mending disedekahkan saja ke hewan seperti ayam, burung, unggas, ikan, lele, cacing, dan maggot,” terang Sariman.
Sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan praktik pengolahan sampah melalui ember tumpuk mulai dari cara pembuatan hingga cara kerjanya. Melalui sosialisasi, diharapkan warga mampu memilih dan mengolah sampah secara mandiri sehingga dapat membantu meminimalisir penumpukan sampah dan mewujudkan program “Bantul Bebas Sampah” pada tahun 2025. (Sin)