Tingkatkan Minat Pemuda pada Organisasi Desa, Mahasiswa UAD Gelar Seminar Leadership
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena menurunnya minat generasi muda untuk bergabung dalam organisasi desa telah menjadi perhatian serius. Meskipun organisasi desa memiliki peran penting dalam membangun dan memelihara kehidupan komunitas lokal, banyak faktor yang menyebabkan semakin sedikitnya partisipasi generasi muda.
Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar dengan tema “Melangkah ke Masa Depan: Kepemimpinan Berbasis Teknologi dan Digital Branding yang Efektif” pada Sabtu, 9 Desember 2023. Bertempat di Nyutran, Jogja, acara ini ditujukan khusus bagi pemuda dan pemudi RW 20.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Muhammadiyah, yaitu amal usaha, kaderisasi, dan dakwah. Selain itu, acara juga bertujuan untuk memecahkan permasalahan internal organisasi terkait prioritas antar individu, meningkatkan pemahaman media sosial, dan cara membangun citra positif para pemuda untuk menciptakan organisasi yang lebih kokoh dan dikenal oleh masyarakat.
Bertindak sebagai pembicara pada acara ini Iman Sumarlan, S.IP., M.H.I. yang merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UAD sekaligus Direktur Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI). Adapun PUNDI adalah organisasi yang berfokus pada pendidikan karakter dan kewarganegaraan. Dalam presentasinya, Sumarlan berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang cara memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan membangun citra positif dalam ranah digital.
“Teknologi dan digitalisasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kepemimpinan. Kepemimpinan berbasis teknologi dan digital branding memerlukan kemampuan menggunakan TIK sebagai alat untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berinovasi, dan berkreasi. Ini juga mengharuskan pemimpin membangun dan menjaga reputasi positif dalam dunia digital yang berdampak pada kepercayaan dan kredibilitas,” terang Sumarlan.
Lebih lanjut, ia memberikan tips dan trik mengenai pengembangan kepemimpinan berbasis teknologi dan digital branding yang efektif, termasuk penetapan tujuan yang jelas, pemilihan platform media sosial yang sesuai, pembuatan konten informatif dan menarik, penggunaan bahasa yang sopan, serta penerapan etika dan integritas dalam berinteraksi digital. Data dan analisis diutamakan untuk mengukur dampak dan efektivitas, sementara evaluasi berkala diperlukan untuk perbaikan.
Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam materi dan diskusi yang dipimpin pembicara. Kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman mengenai tantangan dan peluang di era digital juga diberikan kepada peserta.
Salah satu peserta, Novi, menyampaikan apresiasi terhadap adanya seminar ini. “Saya merasa mendapat banyak ilmu dan motivasi. Belajar tentang menjadi pemimpin yang adaptif dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi serta media sosial sangat berharga. Pentingnya menjaga citra diri positif di dunia digital juga menjadi pembelajaran penting karena dapat mempengaruhi kesuksesan dan kesejahteraan di masa depan,” jelasnya. (Lid)