KKN UAD Turut Upayakan Kelestarian Seni Gandul Muslimin di Kulon Progo
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 dengan menempatkan Unit XIV.C.1 di Pedukuhan Semawung, Kelurahan Banjaroyo, Kepanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Setelah mengeksplorasi potensi yang ada di pedukuhan, tim KKN yang terdiri atas berbagai disiplin keilmuan menemukan potensi kesenian yang bisa diangkat dan dilestarikan. Kesenian itu bernama Gandul Muslimin, sehingga pada Jumat 9 Februari 2024 tim KKN mendampingi para pemuda dan stakeholder dalam latihan akbar.
Latihan dimulai dengan menyanyikan kidung-kidung Jawa dengan dipadukan napas Islam yang kemudian diiringi gamelan dan beberapa alat tradisional lainnya. Beberapa penari yang terdiri atas anak-anak dan remaja pun masuk ke arena sambil menarikan tarian tradisional dengan gemulainya.
“Gandul Muslimin ini merupakan kesenian kita, sekaligus salah satu media dakwah Islam, paling tidak mengurangi kenakalan remaja di dusun ini,” kata Suharyanto, selaku Kepala Dukuh Semawung.
Kesenian tersebut terdiri atas beberapa bagian dengan gerakan yang berbeda-beda di setiap bagiannya. Tarian tradisional yang dipadukan dengan kesenian pencak membuat kesenian ini lebih meriah dan menghibur. Terutama ketika beberapa remaja laki-laki yang mengenakan topeng barongan menari dengan gagahnya di atas arena.
Pementasan kesenian ini akan berakhir ketika semua tarian telah ditampilkan dan mystery box dikeluarkan. Mystery box selalu berbeda di setiap penampilan. Bisa berupa remaja yang mengenakan kostum pocong atau yang lainnya. Hal itu diketahui selain untuk menghibur juga untuk menekankan bahwa tidak perlu ada yang ditakuti selain Tuhan Yang Maha Esa.
Anjar Arshyl Sidiq selaku ketua tim KKN UAD Unit XIV.C.1 mengatakan, “Program KKN ini bukan hanya sekadar formalitas tertulis saja, melainkan sebagai bentuk pembelajaran sebelum akhirnya benar-benar terjun di masyarakat ketika sudah selesai studi.” Ia menambahkan, “Melalui kolaborasi ini (mahasiswa dan masyarakat) diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dari kesenian Gandul Muslimin, sebab ini menjadi salah satu keistimewaan budaya Jogja.” (can)