Hipertensi Bukan Hambatan, Posyandu Adalah Kunci Kesehatan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XXI.C.3 dengan pembimbing Yuniar Wardani, S.K.M., M.P.H., Ph.D. melaksanakan kegiatan Posyandu dan Penyuluhan Hipertensi sebagai bentuk dari Penyelenggaraan Padukuhan Sehat. Kegiatan ini difokuskan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak pralansia dan lansia yang ada di Padukuhan Waru, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo.
Masyarakat di Padukuhan Waru menunjukkan semangat dan kepedulian mereka dalam menjaga kesehatan melalui kegiatan posyandu dan penyuluhan terkait hipertensi. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit, warga aktif terlibat dalam program-program ini.
Posyandu telah menjadi pusat kegiatan kesehatan masyarakat yang menyediakan layanan kesehatan dasar di Padukuhan Waru ini. Setiap bulannya, tepatnya pada tanggal 10, puluhan masyarakat Waru berkumpul di posyandu untuk melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan, imunisasi, serta mengikuti penyuluhan tentang gaya hidup sehat.
Salah satu fokus utama penyuluhan yang diadakan adalah terkait dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang menjadi penyebab utama berbagai penyakit berbahaya seperti strok, gagal jantung, dan gagal ginjal. Mahasiswa KKN UAD Unit XXI.C.3 memberikan informasi tentang faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan oleh masyarakat setempat.
Kegiatan penyuluhan hipertensi dilaksanakan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak pralansia dengan waktu yang berbeda. Untuk ibu-ibu, penyuluhan hipertensi ini dilaksanakan pagi hari bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia. Dan untuk bapak-bapak, kegiatan ini dilaksanakan pada saat malam hari.
Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Kepala Dukuh Waru yakni Saifudin yang menyampaikan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini. “Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga Dukuh Waru khususnya bagi bapak-bapak pralansia dan lansia yang jarang mengikuti kegiatan penyuluhan seperti ini, agar bapak-bapak bisa lebih memperhatikan kesehatannya.”
Dalam acara penyuluhan hipertensi, warga diajak untuk mulai menjalankan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan rendah garam dan lemak, rutin berolahraga, serta menghindari stres dan tidak mengonsumsi alkohol. Mahasiswa mengimbau agar bapak-bapak juga mulai bisa mengurangi kebiasaan merokok.
Konsumsi yang diberikan pada saat acara penyuluhan hipertensi menyesuaikan dengan tema yang berhubungan dengan kesehatan, yakni ubi rebus, kacang rebus, dan teh tawar hangat. Dengan pengetahuan yang didapatkan dari penyuluhan hipertensi, warga Waru diharapkan untuk bisa mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Selain kegiatan penyuluhan hipertensi, diadakan juga pemeriksaan tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan cek gula darah serta asam urat bagi yang berminat.
Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah setempat, dan tenaga kesehatan, diharapkan program-program seperti posyandu dan penyuluhan seperti ini dapat terus dilakukan. Sebab, bisa menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan dan mencegah penyakit-penyakit yang dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. (doc)