Tingkatkan Motorik Halus Anak-Anak, KKN UAD Adakan Pelatihan Meronce
Dalam upaya meningkatkan fungsi motorik halus pada anak-anak kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 119 Unit XV.D.3 mengadakan pelatihan meronce di Padukuhan Demangan, Kelurahan Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, pada Kamis (8-2-2024).
Meronce adalah seni atau kerajinan tangan yang menggunakan manik-manik untuk membuat berbagai jenis barang, termasuk cincin, gelang, dan kalung. Prosesnya melibatkan pemilihan manik-manik yang cocok, pengaturan mereka dalam pola atau desain tertentu, dan kemudian mengikat atau menjahit mereka bersama-sama menggunakan benang atau kawat. Hasilnya dapat berupa perhiasan yang unik dan indah sesuai dengan kerumitan desainnya.
Kegiatan meronce membutuhkan koordinasi tangan dan mata yang cermat, sehingga dalam proses tersebut secara tidak langsung dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus mereka dengan cara yang menyenangkan dan kreatif. Motorik halus adalah suatu kemampuan anak dalam menggerakkan otot-otot kecilnya, misalnya pada otot mata, otot pergelangan tangan, jari-jemari, dan lainnya.
“Kegiatan meronce ini selain melatih kreativitas, kesabaran, dan fokus anak, dapat juga melatih kemampuan anak dalam menggunakan fungsi otot-otot atau yang dinamakan dengan fungsi motorik halus,” ucap Amir selaku ketua kelompok KKN Unit XV.D.3.
Meskipun proses pembuatan meronce terlihat cukup mudah, sebenarnya membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Anak-anak di Padukuhan Demangan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dengan bimbingan yang tepat, mereka mampu menghasilkan karya-karya yang membanggakan.
Selain memberikan manfaat bagi perkembangan motorik halus anak-anak, meronce juga membuka kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Kegiatan ini pun dapat memperkuat ikatan sosial antaranak dan memberikan mereka pengalaman berharga dalam bekerja sama dalam sebuah proyek. Dengan demikian, pelatihan meronce di Padukuhan Demangan telah menjadi suatu kegiatan yang sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di sana.
Adapun proses meronce dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, siapkan manik-manik dengan berbagai warna dan ukuran, benang atau kawat, serta alat-alat seperti jarum, gunting, dan papan sebagai alas kerja. Kedua, tentukan desain atau pola yang ingin dibuat dengan manik-manik. Ini bisa menjadi langkah kreatif yang melibatkan pemilihan warna dan pengaturan manik-manik sesuai dengan ide yang diinginkan. Ketiga, mulailah dengan memilih manik-manik yang sesuai dengan desain, lalu urutkan dan susun manik-manik sesuai dengan pola yang telah ditentukan. Gunakan benang atau kawat untuk mengikat atau menjahit manik-manik bersama-sama. Keempat, setelah selesai memasang manik-manik sesuai desain, pastikan semua bagian terikat dengan baik. Kemudian, potong atau ikat ujung benang atau kawat dengan rapi.
Melalui proses ini, anak-anak belajar mengikuti langkah-langkah secara teratur serta melatih koordinasi tangan dan mata. Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan keterampilan kesabaran dan ketelitian, yang sangat penting dalam proses meronce. Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat menciptakan berbagai macam perhiasan dan kerajinan tangan yang unik dan indah. (doc)