Prodi PBSI UAD Adakan Kuliah Umum Inovasi Bahan Ajar BIPA di Era Digital
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum tentang inovasi bahan ajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di era digital pada Jumat, 5 Juli 2024. Acara dilaksanakan secara daring melalui Google Meet. Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum. selaku dosen BIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) didapuk menjadi pembicara pada kuliah umum. Peserta adalah mahasiswa PBSI UAD dan beberapa mahasiswa serta dosen universitas lain.
Acara diawali dengan pembacaan basmalah yang dipimpin oleh pembawa acara Hermanto, S.Pd., M.Hum. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Program Studi PBSI FKIP UAD Roni Sulistyono, M.Pd. “Kami berharap apa yang telah disampaikan oleh pemateri dapat menambah wawasan kita bersama dan menambah penguasaan kita terhadap bahan ajar BIPA secara digital.”
Selanjutnya adalah pemaparan materi tentang BIPA oleh Dr. Ari Kusmiatun. Ia mengatakan, “BIPA adalah serangkaian sistem pembelajaran bahasa Indonesia yang direncanakan secara sadar, terarah, dan terorganisasi untuk kepentingan pembelajaran bagi penutur asing. Sebaran BIPA di berbagai negara asing itu sangat luar biasa yakni sekitar 306 negara yang teridentifikasi. Karakteristik penutur asing di berbagai negara pun sangat variatif, maka jika diutus menjadi pengajar BIPA hendaknya memahami budaya setempat. Pengajar BIPA yang baik adalah menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan menguasai metodologi pembelajaran ke-BIPA-an dengan baik.”
Ia melanjutkan, “Cara digitalisasi bahan ajar untuk BIPA dapat melalui project digital, contohnya adalah mini movie atau laporan singkat dalam bentuk digital. Mengembangkan bahan ajar BIPA tidak selalu dari bahan ajarnya, tetapi dari materi bahan ajar. Dalam mengajarkan BIPA kita harus mengenalkan konsep bahasa formal terlebih dahulu sebelum bahasa informal. Karakteristik bahan ajar, antara lain self-instructional, self-contained, stand alone, adaptive, dan user friendly.”
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Kemudian pemaparan kesimpulan oleh Hermanto dan ditutup dengan hamdalah. (Lus)