FAI UAD Gelar Simposium Internasional 2024
Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan āIslam in World Perspectives Symposium (IWOS) 2024ā yang bertempat di Amphitarium Kampus IV UAD. Simposium ini mengangkat tema penting yakni āIslamic Studies in Contemporary Moral Context: Nurturing Faith, Knowledge, and Ethicsā, yang berfokus pada cara studi Islam dapat berperan dalam membina keimanan, pengetahuan, dan etika.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. Ia menyampaikan, āDi era yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat dan pergeseran lanskap moral, pengejaran pengetahuan harus berjalan seiring dengan pemeliharaan iman dan pengembangan etika.ā
Sementara itu, Wakil Rektor Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD, Dr. Nur Kholis, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa di tengah kerumitan masalah manusia dan ambiguitas moral yang semakin meningkat, Islam tetap mampu memberikan solusi yang relevan dan kontekstual. āRisalah ini memiliki pesan yang kuat bahwa sementara masalah manusia menjadi lebih kompleks dan moralitas menjadi lebih ambigu, Islam secara konsisten mampu memberikan solusi yang membuat ajarannya tetap relevan dengan masalah-masalah moral kontemporer,ā ujarnya, yang juga secara resmi membuka acara ini.
IWOS 2024 menghadirkan dua narasumber utama yang berpengaruh. Jonathan D. Smith, Ph.D. yang merupakan seorang akademisi ternama dari Amerika Serikat dan memiliki keahlian dalam kajian perbandingan agama, serta Dr. Riduwan, S.E. selaku pakar ekonomi syariah dari Indonesia.
Setelah sesi utama, acara dilanjutkan dengan presentasi dari para pemakalah dalam sesi paralel. Mereka memaparkan berbagai penelitian dan kajian yang mencakup beragam bidang dalam studi Islam. Salah satu topik yang diangkat adalah Pendidikan Islam, di mana dibahas pendekatan inovatif untuk mengajarkan nilai-nilai dan etika Islam dalam sistem pendidikan modern, dengan penekanan pada pentingnya mempromosikan integritas moral dan perilaku etis di kalangan siswa.
Selain itu, ada juga kajian tentang studi hadis yang menganalisis relevansi tradisi kenabian dalam menghadapi tantangan moral kontemporer dan bagaimana ajaran hadits dapat memberikan panduan etis dalam berbagai aspek kehidupan. Di bidang Bahasa dan Sastra Arab, dipresentasikan kajian mengenai peran bahasa dan sastra Arab dalam melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai moral Islam serta kontribusinya dalam menanamkan kesadaran moral di kalangan umat Islam. Tak kalah penting, ada juga diskusi tentang perbankan syariah yang mengulas prinsip-prinsip dasar perbankan syariah.
Presentasi-presentasi ini tidak hanya memperkaya diskusi akademis, tetapi juga membuka ruang dialog yang konstruktif, sehingga memungkinkan peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai perspektif dalam studi Islam. Simposium tersebut juga diharapkan dapat menjadi wadah yang produktif untuk bertukar ide dan pengalaman, serta memperkuat jaringan akademis antaruniversitas dan lembaga penelitian yang memiliki komitmen yang sama dalam mengembangkan studi Islam yang relevan dan kontekstual. (doc)