KKN MAs Jadi Tim Penilai dalam Lomba Kreasi Antar Dusun
Malam tirakatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Wonokeling, Karanganyar, Jawa Tengah, selalu menjadi acara yang dinantikan dan berlangsung meriah setiap tahunnya. Pada malam 17 Agustus 2024, acara ini kembali digelar dengan semarak. Istimewanya, Kelompok 90 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah ‘Aisyiyah (MAs) dipercaya oleh Pemerintah Desa dan warga untuk menjadi bagian dari tim penilai dalam berbagai lomba dan kegiatan yang menjadi bagian dari perayaan tersebut.
Pada malam tirakatan ini, tim penilai bekerja sama dengan Pemerintah Desa dan karang taruna untuk menilai beberapa kategori lomba, termasuk lomba hias kampung, hiasan gapura, tumpeng, dan pos kamling. Penilaian ini didasarkan pada beberapa kriteria, seperti kreativitas, keindahan, kebersihan, serta kesesuaian dengan tema kemerdekaan. Setiap kategori lomba menghadirkan karya-karya yang mencerminkan semangat gotong royong, kreativitas, dan kecintaan masyarakat terhadap tanah air.
Lomba hias kampung, misalnya, menampilkan dekorasi yang memukau dengan ornamen merah putih yang menghiasi setiap sudut dusun, ditambah dengan pesan-pesan kebangsaan yang menginspirasi. Hiasan gapura yang megah juga menjadi salah satu daya tarik utama, menggambarkan penghargaan masyarakat terhadap momen bersejarah ini. Tidak ketinggalan, lomba tumpeng yang menonjolkan kelezatan kuliner lokal dipadukan dengan kreativitas penyajian yang unik. Sementara itu, penilaian pos kamling tidak hanya fokus pada kebersihan dan keindahan, tetapi juga pada aspek keamanan lingkungan yang ditonjolkan oleh setiap pos.
Partisipasi mahasiswa KKN MAs sebagai tim penilai bukan hanya sekadar kontribusi dalam proses evaluasi lomba, tetapi juga bentuk nyata dari pengabdian mereka terhadap masyarakat. Keterlibatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi warga Desa Wonokeling untuk terus mengembangkan kreativitas dan partisipasi dalam setiap kegiatan desa di masa depan.
Mia Ismi Indriati, salah satu mahasiswa KKN MAs dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme warga desa dalam menyambut dan memeriahkan acara ini. “Acara tirakatan dan lomba-lomba ini luar biasa! Antusiasme warga benar-benar terasa dan sangat menginspirasi. Semoga semangat kebersamaan ini terus berlanjut di perayaan mendatang,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Acara tirakatan dan lomba kreasi antardusun ini tidak hanya menjadi ajang perayaan kemerdekaan, tetapi juga sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk mengekspresikan kebanggaan mereka terhadap negara. Dengan adanya partisipasi dari tim penilai KKN, hubungan antara mahasiswa dan masyarakat semakin erat, memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan di Desa Wonokeling. (mia)