Mahasiswa KKN UAD Dorong Warga Gedongkiwo Wujudkan Apotek Hidup
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 94 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit III.A.2 melaksanakan program sosialisasi dan penanaman “Apotek Hidup” pada Sabtu, 14 Desember 2024, di RW 16 Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang manfaat tanaman obat keluarga dan mendorong pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber kesehatan alami. Kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi manfaat tanaman obat dan penanaman bersama dengan warga.
Sosialisasi ini memperkenalkan tiga jenis tanaman obat utama yang mudah dibudidayakan, yaitu brotowali, kumis kucing, dan sirih merah. Brotowali (Tinospora cordifolia), yang memiliki manfaat mencegah diabetes, dikenalkan sebagai tanaman merambat dengan daun berbentuk hati. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus), tanaman khas Asia Tenggara, bermanfaat untuk mengobati asam urat. Sementara itu, sirih merah (Piper ornatum), tanaman bersulur dengan batang beruas, diketahui berkhasiat menurunkan kolesterol.
Selain edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bersama di pekarangan rumah warga dan lahan kosong di lingkungan RW 16 Gedongkiwo. Langkah ini bertujuan memperkenalkan manfaat langsung dari tanaman obat, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan hijau yang mendukung kesehatan masyarakat. Penanaman ini juga menjadi momen untuk memperkuat kebersamaan warga dalam menjaga lingkungan.
Agung Supriatmojo, S.H. selaku ketua RW 16 Gedongkiwo, menyampaikan apresiasinya terhadap program yang digagas mahasiswa KKN UAD. Ia menyebut bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga karena tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memberikan solusi konkret dalam mendukung kesehatan keluarga. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif selama acara berlangsung.
Ketua KKN, Anugrah Diva Ergian, berharap program ini dapat berkelanjutan. Ia mengajak setiap keluarga untuk memiliki Apotek Hidup di rumah mereka, sehingga kebutuhan obat herbal yang aman, murah, dan alami dapat terpenuhi. Selain itu, program ini juga diharapkan menjadi langkah nyata dalam melestarikan kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Gerakan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup.