Job Fair dan Minat Gen Z pada Dunia Kerja

Job Fair Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025 (Foto. Risa)
Yogyakarta (5 Mei 2025), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan Job Fair 2025 di Kampus 4, Lantai 1, menghadirkan 37 perusahaan dari berbagai sektor industri. Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi lulusan dan pencari kerja untuk menjalin koneksi langsung dengan dunia kerja serta memperluas peluang karier mereka.
Acara ini disambut antusias oleh sivitas akademika UAD dan mendapat perhatian khusus dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Muhajid Amrudin. Dalam sambutannya, Kepala Disnakertrans Bantul menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan dunia usaha sebagai langkah nyata dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan.
“Kami berharap komunikasi dan kerja sama dengan UAD dapat terus ditingkatkan. Selain untuk membangun jaringan, hal ini juga penting sebagai upaya membangun kemitraan strategis dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kurangnya minat generasi Z terhadap sektor kerja informal, padahal sektor ini masih menyimpan banyak peluang potensial. “Di Yogyakarta, jumlah lowongan kerja masih terbatas. Generasi muda perlu lebih terbuka terhadap berbagai sektor, termasuk sektor informal. Kami juga berharap agar pelaku-pelaku usaha digital di Bantul berasal dari generasi Z itu sendiri,” tambahnya.
Digitalisasi juga menjadi sorotan penting dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Kepala Disnakertrans menekankan bahwa ke depan, konektivitas digital akan menjadi prasyarat dalam dunia kerja. “Profil tenaga kerja harus dapat dideskripsikan dalam bentuk CV digital yang terhubung langsung dengan perusahaan, seperti melalui sistem pada Job Fair ini. Dengan demikian, ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, mereka dapat langsung melakukan rekrutmen melalui CV tersebut,” jelasnya.
Ia juga mengajak dunia kampus untuk lebih aktif dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, baik melalui pendidikan, pelatihan, maupun fasilitasi kewirausahaan. “Kami sangat berharap dunia kampus dapat membantu kami mengurai permasalahan ketenagakerjaan dan bersama-sama membangun SDM yang berkualitas,” tuturnya.
Salah satu perusahaan peserta Job Fair yang turut mendukung misi ini adalah PT Sigma Digital Nusantara. Perusahaan ini bergerak di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), dengan produk unggulan berupa herbal dan susu fungsional seperti Nutriflakes dan Etwalin. Meskipun menggunakan nama yang bernuansa digital, fokus utama perusahaan ini adalah distribusi produk melalui platform digital.
“Kami menjual produk hanya secara daring dan bermitra dengan Endhouse sebagai bursanya. Lokasi kami berada di Umbulharjo, Yogyakarta,” ujar Sabrina, selaku HR dari PT Sigma Digital Nusantara, saat diwawancarai di lokasi.
Untuk menjangkau konsumen yang belum terbiasa berbelanja secara daring, seperti kalangan orang tua, PT Sigma Digital Nusantara juga melayani pemesanan melalui admin via WhatsApp. Dalam kesempatan yang sama, Sabrina juga memberikan tips bagi lulusan baru. Ia menekankan pentingnya memiliki pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar.
“Misalnya ingin melamar di bagian HR, sebaiknya sudah pernah magang di bidang yang sama karena itu menjadi nilai tambah di mata rekruter. Ia juga mengingatkan agar lulusan baru tidak terlalu fokus pada tuntutan di awal karier, melainkan lebih mengutamakan pengembangan diri dan pengalaman,” jelasnya.
Job Fair UAD 2025 menunjukkan bahwa kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan industri efektif menyiapkan generasi muda yang siap bekerja, inovatif, dan kompetitif di era transformasi digital maupun di sektor-sektor lain yang masih terbuka lebar. (Risa)