Konselor Sebaya Prodi Teknologi Pangan UAD Tekankan Pentingnya Manajemen Waktu

Kegiatan Konseling Sebaya Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fanni)
Dalam rangka mendampingi proses adaptasi mahasiswa baru, Unit Konseling Mahasiswa Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Pertemuan Kedua Konseling Sebaya Program Studi Teknologi Pangan angkatan 2024 yang bertempat di Kampus IV UAD.
Pertemuan ini menghadirkan dua konselor sebaya dari Prodi Teknologi Pangan, yaitu Muhammad Fanni dan Chanifah Andyani. Keduanya memfasilitasi sesi interaktif bertajuk “Time is Power, Choose Your Priority” yang menekankan pentingnya manajemen waktu dalam kehidupan mahasiswa.
Dalam sesi tersebut, mahasiswa diajak untuk merefleksikan rutinitas mereka dan menyusun skala prioritas atas berbagai aktivitas seperti tugas akademik, kegiatan organisasi, hingga kebutuhan pribadi. “Sebagai mahasiswa, kita punya banyak peran. Tanpa kemampuan mengatur waktu, semuanya bisa jadi tumpang tindih dan bikin stres,” ujar Chanifah.
Sesi dilengkapi dengan diskusi berbasis studi kasus yang menantang peserta untuk memilih prioritas dalam berbagai situasi sehari-hari. Simulasi ini menjadi ruang latihan pengambilan keputusan yang membantu mahasiswa menyadari pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap waktu.
Selain itu, Fanni menegaskan bahwa manajemen waktu adalah bekal penting dalam membentuk karakter dan kemandirian. “Saya harap teman-teman bisa lebih sadar bahwa waktu adalah kekuatan. Cara kita mengelola waktu mencerminkan cara kita menghargai diri sendiri dan orang lain,” tuturnya.
Mahasiswa tampak antusias dan terlibat aktif sepanjang kegiatan. Beberapa peserta juga menyampaikan tantangan pribadi mereka dalam menjaga keseimbangan antara perkuliahan dan aktivitas nonakademik.
Pertemuan ditutup dengan refleksi bersama dan evaluasi komitmen pengelolaan waktu yang akan ditinjau dalam pertemuan selanjutnya. “Kami ingin teman-teman baru punya bekal yang tidak cuma soal nilai, tetapi juga kebiasaan baik yang bermanfaat jangka panjang,” pungkas Fanni. (Adi)