Mahasiswa FH UAD Raih Juara I Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 2025

Mahasiswa FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Juara 1 dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 2025 (Foto. Salsya)
Muh. Syah Quddus, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih Juara I dalam Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD pada 22 Mei–12 Juli 2025.
Saat ini, Quddus aktif sebagai Person in Charge dalam acara International Short Course FH UAD 2025 dan Talent Ambassador Student Action Abroad. Ia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan kepenulisan dan konferensi tingkat nasional maupun internasional, serta sedang mempersiapkan tulisan untuk mengikuti beberapa lomba paper nasional.
Dalam kompetisi ini, Quddus mengangkat judul yang sangat esensial terkait teknologi, yaitu “Artificial Intelligence (AI) untuk Keberlanjutan tanpa Kepastian Hukum: Analisis Yuridis-Etis Regulasi Green AI di Indonesia”. Ia mengatakan bahwa hal tersebut sangat penting untuk diungkap agar pengembangan AI di Indonesia memiliki kepastian hukum untuk menghindari potensi penyalahgunaan.
“Judul penelitian ini penting untuk dibahas karena perkembangan teknologi AI yang pesat memerlukan regulasi yang jelas dan etis. Di Indonesia, kurangnya regulasi yang spesifik tentang AI dapat menimbulkan ketidakpastian hukum dan potensi penyalahgunaan yang berdampak pada lingkungan serta masyarakat,” ujar Quddus.
“Oleh karena itu, analisis yuridis-etis regulasi Green AI di Indonesia sangat fundamental untuk memastikan bahwa pengembangan AI di Indonesia sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan etika,” tambahnya.
Lomba yang ia ikuti tentu sangat selaras dengan latar belakang keilmuan yang ia tempuh, yakni hukum. Sarjana hukum yang kredibel, berintegritas, dan kompeten harus menguasai dua keterampilan utama, yaitu menulis dan berbicara dengan baik. Quddus mengaku bahwa kompetisi menulis artikel karya ilmiah menjadi landasan dalam melatih dua komponen keterampilan tersebut.
“Kompetisi ini mampu melatih kemampuan menulis dan public speaking yang baik, mulai dari bagaimana saya merumuskan artikel agar berkualitas hingga membentuk pola pikir sistematis dan kritis. Kemudian, saat saya melakukan presentasi (conference), kemampuan saya dalam public speaking akan terlatih,” ungkap Quddus.
Harapan Quddus, dengan prestasi yang ia raih, dapat menjadi semangat untuk mengikuti lomba-lomba lain agar mampu mengasah kemampuan diri, terutama dalam bidang kepenulisan. Menulis yang baik juga tentu akan memberikan banyak solusi bagi setiap permasalahan, karena asal muasal tulisan adalah dari keresahan. (Salsya)