Adi Satria Raih Juara 1 Esai dan Presentasi di Bidang Global Health and Well-Being pada Ahmad Dahlan International Seminar #3

Adi Satria, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Adi)
Adi Satria, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih Juara 1 Esai dan Juara 1 Presentasi dalam bidang Global Health and Well-Being pada ajang Ahmad Dahlan International Seminar #3 (2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD sebagai wadah bagi mahasiswa nasional maupun internasional untuk menampilkan gagasan dan karya ilmiah terbaik mereka.
Kompetisi ini diikuti oleh 770 peserta yang berasal dari 22 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia, serta peserta internasional dari berbagai negara seperti China, Ghana, Kenya, Korea, Malaysia, Mesir, Thailand, dan Yaman.
Dalam kompetisi ini Adi mengangkat gagasan bertajuk “Potensi Hasil Samping Perikanan sebagai Peptida Bioaktif Penghambat Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) untuk Pencegahan Hipertensi.” Gagasan tersebut mengulas potensi pemanfaatan limbah hasil samping perikanan seperti kulit, sisik, dan jeroan ikan menjadi sumber peptida bioaktif alami yang bermanfaat bagi kesehatan, khususnya dalam menurunkan tekanan darah.
Menurut Adi, ide penulisan ini berangkat dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal. “Hasil samping ikan sering kali dibuang begitu saja, padahal di dalamnya tersimpan potensi besar sebagai sumber protein,” ujarnya.
Adi menambahkan bahwa esai ini juga sejalan dengan fokus global pada Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3, Good Health and Well-Being, serta mendukung pengembangan pangan fungsional berbasis potensi lokal.
“Melalui gagasan ini, saya berharap dapat membuka pandangan baru bahwa inovasi untuk kesehatan tidak selalu datang dari laboratorium atau riset kompleks, tetapi bisa dimulai dari ide sederhana yang dekat dengan kehidupan masyarakat,” tambahnya.
Kemenangan ini menjadi lebih dari sekadar penghargaan. Bagi Adi, pencapaian ini adalah refleksi dari perjalanan panjang dalam belajar memahami makna ilmu, bahwa gagasan yang lahir dari kepekaan dan niat baik dapat memberi dampak nyata. Di balik sertifikat yang ia bawa pulang, tersimpan keyakinan bahwa setiap ide memiliki kekuatan untuk mengubah, selama disampaikan dengan ketulusan dan keberanian untuk mencoba. (AS)
