Bank Sampah, Upaya KKN UAD Bersama Warga Notoyudan Ciptakan Lingkungan Bersih
Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-92 yang dilaksanakan di Masjid ‘Aisyiyah Notoyudan RW 22 Gedongtengen, Yogyakarta, para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.B.2 melakukan kerja sama dalam pengelolaan bank sampah bersama pihak pengelola dan warga setempat. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih empat kali selama kegiatan KKN berlangsung terhitung dari tanggal 20 sampai tanggal 23 Agustus 2024.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu warga dalam meminimalisir sampah yang berserakan di setiap sudut-sudut tempat. Selain itu, semoga bisa menambah dan meningkatkan kepedulian warga Notoyudan terhadap lingkungan bersih dan juga dalam pemanfaatan sampah yang bisa didaur ulang serta dijadikan nilai jual yang berharga.
Fahmi Ali sebagai salah satu perwakilan mahasiswa KKN UAD menyampaikan, inisiatif mahasiswa KKN menyelenggarakan kerja sama dengan pengelola bank sampah di kampung Notoyudan dikarenakan melihat dari situasi dan kondisi di berbagai sisi tempat masih maraknya sampah-sampah yang berserakan. Inilah yang membuat mahasiswa bergerak mengajak warga untuk menciptakan lingkungan bersih yang terbebas dari sampah dan memanfaatkan sampah-sampah seperti botol plastik ataupun sampah anorganik lainnya untuk didaur ulang sehingga dapat memiliki nilai jual.
“Jika dilihat dari situasi yang ada di sini, kami memang sering melihat sampah menumpuk di berbagai sudut, selain itu penyediaan tempat sampah juga masih minim. Oleh karenanya, kami berinisiatif untuk mengajak warga peduli lingkungan bersih dengan meminimalisir sampah dan memanfaatkan limbah plastik melalui bank sampah,” terang Fahmi.
Mahasiswa KKN memulai kegiatan pengelolaan bank sampah ini dengan terjun langsung ke lapangan berkeliling sekitar daerah Notoyudan untuk membantu mengumpulkan sampah-sampah berupa botol plastik ataupun sampah organik lainnya yang memiliki nilai jual. Lalu, dilanjutkan dengan penimbangan dan pemilahan sampah-sampah bersama Petrik selaku pengelola bank sampah kampung Notoyudan RW 22.
Ia menyampaikan, bank sampah adalah salah satu solusi bagi limbah organik yang memiliki orientasi nilai ekonomi. Selain itu dengan diadakannya pengelolaan bank sampah ini juga dapat mengurangi banyaknya sampah yang berserakan di mana-mana.
Ia melanjutkan, “Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah limbah plastik adalah dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat khususnya di Notoyudan ini yang berorientasi dengan nilai ekonomi seperti bank sampah.”
Kegiatan pengelolaan bank sampah juga mendapatkan apresiasi dan dukungan dari masyarakat setempat. Mereka antusias dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah. “Tentunya kami merasa senang dan terbantu dengan adanya program bank sampah ini. Lingkungan sekitar bisa terlihat lebih bersih dan tenteram,” ungkap Sugeng, salah satu warga Notoyudan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan bank sampah diharapkan bisa menambah kepedulian dan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menyadarkan betapa bermanfaatnya sampah jika didaur ulang. Kemudian, dengan adanya program KKN ini, semoga kegiatan serupa bisa dapat berjalan secara rutin dan terus berkembang di wilayah setempat. Program bank sampah ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi tetapi juga memberikan dampak kepada lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman bagi masyarakat. (doc)