BEM FAST UAD Bagikan Pengalaman Ikuti Abdidaya Nasional 2024
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil berpartisipasi dalam Abdidaya Nasional 2024 membagikan pengalaman mereka. Ajang yang telah berlangsung di Universitas Udayana Bali pada 7‒9 November 2024 itu memang sangat berkesan. Rangkaian acara terdiri atas grand opening, penilaian pameran poster, expo lokakarya program, panggung kreasi, sarasehan organisasi mahasiswa (ormawa), dan malam penganugerahan tim terbaik.
Selaku ketua tim, Sutriadi Kurniawan menyampaikan, “Persiapan di dalam tim sendiri adalah mempersiapkan karya poster, video kompilasi selama kegiatan pengabdian, dan stan expo yang ditampilkan. Kemudian dari tim, kami menghadirkan berbagai wawasan dan pengalaman kepada setiap pengunjung yang datang ke stan kami. Ini juga sebagai bentuk wujud rasa syukur terhadap keberhasilan tim yang sudah dilalui untuk membawa kebermanfaatan di desa.”
Laki-laki yang kerap disapa Adi itu juga menambahkan, pengalaman berkesan baginya adalah mendapatkan wadah belajar baik itu secara internal tim dari sisi leadership maupun kolaborasi antarmahasiswa yang berbeda program studi. Semua itu menambah wawasan dan pengalamannya dalam semangat bekerja sama dengan masyarakat desa.
“Selama prosesnya, dinikmati dan dijalani dari mulai kami yang masih bukan siapa-siapa hingga dianggap bagian dari keluarga oleh desa. Ada banyak hal yang patut disyukuri dari mengikuti Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) ini. Mahasiswa yang sering disebut agent of change, dapat kami buktikan dengan turun dan terjun langsung mengabdi dan terlibat dalam menyelesaikan masalah yang ada di desa.”
“Isu yang kami bawa adalah topik kampung iklim, yang saat ini sudah mengalami climate crisis, dengan tajuk adaptasi dan mitigasi bencana. Sehingga seluruh rangkaian mulai dari penyusunan proposal, presentasi, realisasi kegiatan, lokakarya, hingga menjadi bagian dari 160 tim yang ikut Abdidaya, adalah sebuah kehormatan. Semua ini akan selalu menjadi memori yang akan terkenang,” tambahnya.
Melalui PPK Ormawa BEM FAST UAD, Adi berharap seluruh tim selalu konsisten dalam keberlanjutan program. Semangat pengabdian harus diwariskan kepada mahasiswa lainnya di dalam ormawa. Baginya, 160 tim yang diundang Abdidaya dan 660 tim yang mendapatkan pendanaan hanyalah awal karena puncak tertinggi dari PPK ormawa bukanlah Abdidaya melainkan rasa terima kasih, apresiasi, dan syukur masyarakat desa bahwa mereka melakukan intervensi dan dampak positif.
“Keberlanjutan ide BEM FAST UAD akan selalu diteruskan kepada kabinet pengurus ormawa selanjutnya, karena pengabdian seperti ini perlu dipertahankan dan harus lebih baik dari tahun sebelumnya,” tutup Adi. (Rin)