BEM FAST UAD Selenggarakan Diskusi Publik Seputar Program Merdeka Belajar
Dilansir dari laman Kampus Merdeka, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyampaikan seputar kebijakan Merdeka Belajar di perguruan tinggi. Ia menjelaskan, “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.”
Pembelajaran dalam Kampus Merdeka juga memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan maupun dinamika lapangan. Misalnya seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target, dan pencapaiannya.
Menanggapi hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Departemen Kajian Strategis mengadakan diskusi publik yang bertajuk “Bincang Isu Terkini” (BISIKIN) dengan mengangkat tema “Efektivitas Kebijakan Kampus pada Program Kampus Merdeka terhadap Prospek Perkembangan Mahasiswa”. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juli 2023 di Ruang Sidang FAST UAD
Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Ishafit, M.Si. selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan UAD dan Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD sebagai pemantik.
“Melalui diskusi ini, kami merenungkan efektivitas kebijakan kampus dalam Program Kampus Merdeka. Bersama-sama, kita menjelajahi prospek perkembangan mahasiswa. Suara mahasiswa menjadi tonggak penting untuk memajukan pendidikan yang inklusif dan inovatif. Mari terus berdiskusi untuk menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi penerus!” ujar Syafarino selaku Gubernur BEM FAST UAD dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa berbagai upaya dilakukan guna menelusuri arah minat mahasiswa yang salah satunya melalui media diskusi. BISIKIN hadir sebagai program kerja terobosan penting oleh mahasiswa FAST dengan tujuan menjadi wadah pertemuan baik pihak pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, hingga target sasaran kebijakan. Tujuan lain diselenggarakannya acara ini adalah untuk memantik pikiran kritis mahasiswa FAST dan membuka jalan solusi terhadap salah topik bahasan terkait Kampus Merdeka.
Topik seputar Kampus Merdeka sudah hangat diperbincangkan sejak beberapa tahun ke belakang, tepatnya pada awal tahun 2020. Perbincangan ini merasuki berbagai lini perkuliahan sehingga perlu untuk didiskusikan. Hal-hal yang menjadi bahasan mulai dari pemerataan sosialisasi program, perancangan pelaksanaan di ranah universitas, hingga adaptasi kurikulum dan administrasi pendidikan di ranah program studi. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa muara dari topik tersebut mengarah ke seberapa implementatifnya kebijakan universitas terutama di ranah fakultas.
Syafarino yang juga merupakan alumnus program MBKM yakni Magang Bersertifikat periode ke-4 memandu diskusi tersebut. “Terdapat program studi yang meramaikan jalannya diskusi dengan memaparkan gambaran kurikulum yang dirancang. Hal tersebut didukung oleh minat mahasiswa untuk bertanya dan menyatakan pendapat terhadap kebijakan maupun pelaksanaan program Kampus Merdeka di FAST UAD,” jelasnya.
Ia berharap, “Melalui diskusi publik ini semoga dapat menjadi gambaran bahwa masih terdapat berbagai macam kendala di lapangan yang perlu diselesaikan bersama-sama.” (roy)