Cerita Asra Al Habib: Dari Santri hingga Menjadi Atlet Berprestasi

Asra Al Habib, Wisudawan Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (Foto. Asra)
Membagi waktu antara kuliah, pesantren, dan latihan fisik bukanlah hal yang mudah. Tetapi, bagi Asra Al Habib, wisudawan Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), hal itu adalah keseharian yang dijalani dengan penuh komitmen dan kesadaran diri.
Selama masa kuliah, Asra menorehkan beberapa prestasi di bidang karate. Ia berhasil meraih: Juara 2 Kumite Senior -67 kg Putra – Festival & Open Tournament Karate Atmajaya Cup I 2023, Juara 2 Kumite -67 Mahasiswa-Karyawan Putra – Gadjah Mada Open Karate Championship 2023, Juara 2 Kumite Perorangan Mahasiswa/Karyawan -67 kg Putra – International Karate Championship Yogyakarta Open Tournament III 2023, Juara 3 Male Senior Individual Kumite -84 kg – International Garuda Karate Championship “Ratu Kalinyamat Cup” 2023, dan Juara 2 Kumite -75 kg Male – Bali Badung Open Karate International Championship 2023.
Pencapaian tersebut diraih dengan penuh perjuangan. Di balik medali yang didapat, ada keseharian padat yang harus dijalani: menjaga IPK di atas 3,87, menyimak hafalan Al-Qur’an di pondok pesantren mahasiswa di Tamanan, serta menjalani latihan fisik yang disiplin sebagai atlet nasional. “Kadang saya berperan sebagai santri, kadang sebagai mahasiswa, dan kadang sebagai atlet. Mengelola waktu adalah tantangan yang nyata,” ujar Asra.
Motivasi terbesarnya datang dari keyakinan bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk menanam nilai, keterampilan, dan pencapaian yang akan dibutuhkan di masa depan. “Usia muda adalah waktu menanam benih. Hasilnya akan kita panen nanti. Saya tidak ingin masa ini lewat begitu saja tanpa karya,” tuturnya.
Asra mengakui bahwa menyusun skala prioritas dan mengorbankan sebagian kenyamanan adalah harga yang harus dibayar untuk semua prestasi. Namun, ia tidak sendiri. Sosok orang tua menjadi penyemangat utama dalam tiap langkahnya. “Orang tua saya selalu mendoakan yang terbaik. Mereka fondasi saya,” tuturnya.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Senpai Diva Violina, S.Kom., pelatih karate yang menurutnya sangat sabar dan disiplin. “Tanpa bimbingan beliau, mungkin saya tak akan sejauh ini. Beliau sangat berjasa dalam membentuk mental dan kemampuan saya,” ungkapnya. (Lus)