Doa dan Kerja Keras Orang Tua Antar Hanna Jadi Wisudawan Berprestasi Prodi Fisika
Hanna Febriani S. menjadi wisudawan berprestasi dari angkatan 2019 Program Studi (Prodi) Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara wisuda dilaksanakan pada 11 Mei 2024 lalu. “Alhamdulillah saya merasa sangat bersyukur, semoga hal ini dapat menjadi motivasi untuk teman-teman yang lain, dan bagi diri saya sendiri agar lebih meningkatkan kerja keras lagi untuk mencapai hasil yang terbaik,” kata Hanna.
Ketika ditanya tentang cara Hanna memasang target, ia menjawab bahwa dari awal semester sudah memasang target untuk lulus lebih cepat, karena ia selalu meyakini bahwa semua hal itu ada prosesnya. “Jadi, saya memasang target dengan cara setiap semester saya memaksimalkan jumlah SKS, dengan mengambil mata kuliah (matkul) yang wajib kemudian disusul dengan matkul pilihan. Apalagi untuk anak 2019 ada perubahan pemindahan kurikulum, jadi harus ekstra hati-hati untuk menentukan matkul yang akan diambil sehingga meminimalisir kesalahan matkul yang diambil dan menghambat kelulusan,” ucapnya.
Ia melanjutkan, “Sebenarnya, saya agak molor di pengambilan skripsi karena ternyata waktu satu tahun untuk penelitian kurang cukup. Apalagi fisika harus benar-benar dipikirkan dari semester-semester awal mau ambil topik bagian apa, sehingga lebih mendalami tentang topik yang diambil dan tidak mengulur waktu pada saat penelitian skripsi berlangsung.”
Hanna mengungkapkan bahwa semua keberhasilan yang ia dapatkan berkat doa dan kerja keras orang tuanya selama ini. Wisudawan berprestasi ini juga menjelaskan terkait tips dan trik dari dirinya. “Oke, tips dan trik dari saya ya mungkin beda-beda bagi yang lain. Pertama pasang target mau lulus kapan, setelah itu ketika sudah memasuki semester akhir fokuskan pada penelitian atau skripsi. tinggalkan semua yang bisa jadi menghambat kecepatan kelulusan karena lamanya studi itu jadi tolak ukur menjadi mahasiswa terbaik, kemudian IPK kalau bisa ditingkatkan atau paling ngga jangan sampe turun, kemudian prestası ikut lomba yang dirasa kita mampu dan bisa dibidang tersebut, namun jangan berlebihan sehingga menghambat durası masa perkuliahan”. (Rini)