Dosen UAD Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penanganan Stunting di Daerah 3T
Pada Selasa, 6 Agustus 2024, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hibah Penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).
Kegiatan yang bertempat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini berfokus pada inovasi model pendidikan anti-stunting berbasis renewal data mining di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Turut hadir pada kegiatan tersebut berbagai pihak yang berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. H. Fathurrahman, S.K.M., M.M., menyampaikan pentingnya penelitian di bidang kesehatan, terutama yang berfokus pada peningkatan penanganan stunting. Ia menegaskan bahwa percepatan upaya anti-stunting memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk dari perguruan tinggi, guna mendapatkan dukungan dan kajian empiris yang dapat dioperasionalkan serta bermanfaat bagi masyarakat. “Kami mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kelurahan Denggen sebagai lokasi pelatihan ini,” jelasnya.
Lurah Denggen Lombok Timur, Harun S.H., berharap kegiatan ini memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di Kelurahan Denggen. “Peserta pelatihan berasal dari enam kelurahan, dengan Kelurahan Denggen memiliki angka stunting tertinggi menurut data dari puskesmas. Perbedaan kondisi hidup antara desa dan kota, serta mayoritas penduduk yang bekerja di bidang pertanian, menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Sementara itu, ketua peneliti Dr. Mhd. Lailan Arqam, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa modul dan pendampingan anti-stunting telah dipersiapkan berdasarkan kajian nilai-nilai Al-Qur’an. “Tim kami mengembangkan model pendidikan anti-stunting dengan pendekatan multidisiplin ilmu yang disebut model pendidikan anti-stunting berbasis nilai-nilai Al-Qur’an. Tiga tahapan yang akan dilakukan adalah motivasional, knowledge, dan aksi berdasarkan teori perubahan perilaku Grimley,” jelasnya.
Adapun tim peneliti ini terdiri atas para ahli di bidang informatika, kesehatan, dan pendidikan Islam, yaitu Ahmad Azhari, S.Kom., M.Eng., Asno Azzawagama Firdaus, S.Kom., M.Kom., apt. Ginanjar Zukhruf Saputri, S.Farm., M.Sc., dan Ahmad Muslih Atmojo, S.Pd., M.Pd.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Dr. H. Falahuddin, M.Ag. yang menjadi narasumber, mengajak peserta untuk memahami parameter stunting dan penyebabnya. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan perhatian optimal terhadap tumbuh kembang anak, sesuai dengan amanat Al-Qur’an, khususnya dalam hal pemberian makanan yang halal dan bergizi.
apt. Ginanjar Zukhruf Saputri turut memberikan materi tentang penguatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam pencegahan stunting, dengan fokus pada higienis dan sanitasi, serta pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah infeksi. Ia juga menekankan pentingnya gizi seimbang dengan asupan protein tinggi dan optimalisasi upaya dari puskesmas dalam pemberian makanan tambahan (PMT) yang tepat sasaran.
Tim fasilitator yang dibantu oleh dosen Universitas Muhammadiyah Mataram mengadakan focus group discussion (FGD) untuk menggali informasi terkait kendala dan upaya orang tua dalam mencegah stunting. Dilakukan juga praktik simulasi cuci tangan dan penyusunan gizi seimbang untuk anak.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Timur, khususnya di Kelurahan Denggen. (Doc/Lid)