FKM UAD Gandeng RSJ Ghrasia dalam Inisiasi Kampus Sehat
Sepanjang tahun 2023, Indonesia digemparkan dengan kejadian bunuh diri mahasiswa yang terjadi di beberapa daerah termasuk DI Yogyakarta. Berdasarkan pemberitaan di media massa, diketahui bahwa maraknya fenomena tersebut diakibatkan oleh gangguan kecemasan dan emosional. Kondisi yang demikian tentunya sangat mengkhawatirkan, terutama bagi mahasiswa yang berstatus sebagai anak perantauan.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat (Kesmas) minat Promosi Kesehatan menggandeng Rumah Sakit Jiwa Ghrasia untuk menyelenggarakan seminar literasi kesehatan mental. Kegiatan ini berlangsung pada 24 November 2023 di Auditorium Kampus III UAD dan siaran langsung melalui kanal YouTube. Seminar tersebut menjadi wujud dari program kerja RSJ Ghrasia Goes to Campus dan Inisiasi Kampus Sehat dengan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di institusi pendidikan.
“Rumah tangga di DIY memiliki anggota dengan gangguan psikosis sebesar 10/mil dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebesar 15,1% yang belum mengakses pengobatan. Kasus ini banyak terjadi pada generasi Z di mana ketahanan mentalnya jauh berbeda dengan generasi sebelum-sebelumnya. Mereka mendominasi berbagai laporan terkait kondisi kesehatan mental,” ungkap dr. Akhmad Akhadi, M.P.H. selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Ghrasia.
Lebih lanjut, Dr. Heni Trisnowati, S.K.M., M.P.H. selaku dosen Program Studi S-2 Kesmas menyebutkan bahwa implementasi program kampus sehat masih bersifat sporadis, belum ada regulasi yang menaungi dengan jelas. “Berdasarkan hasil survei deteksi dini kesehatan mental terhadap 347 responden di UAD, diketahui bahwa persentase responden yang perlu dirujuk ke tenaga professional berada di atas 60% yang berarti cukup tinggi. Kampus sehat menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menindaklanjuti hal tersebut sehingga diperlukan komitmen dari pimpinan universitas guna mendukung optimalisasi status kesehatan sivitas akademika,” pungkasnya. (ish)