FSBK UAD Gelar Cultural Days: Harmonisasi Sastra, Budaya, dan Komunikasi
Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Cultural Days selama dua hari, mulai 5 hingga 6 Juni 2024. Salah satu acara yang paling dinantikan adalah Seminar Kesusastraan bertema “Harmonisasi Sastra, Budaya, dan Komunikasi” yang berlangsung di Amphitarium Kampus IV UAD. Kegiatan ini berupaya mengintegrasikan sastra, budaya, dan komunikasi dalam lanskap kehidupan manusia.
Acara dibuka oleh Dekan FSBK Wajiran, S.S., M.A., Ph.D. yang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan narasi untuk menciptakan keharmonisan antara sastra, budaya, dan komunikasi. “Kami berharap acara ini bisa menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi dan kolaborasi antara FSBK dengan para mitra terkait,” ujarnya.
Pembukaan acara dilanjutkan dengan penampilan tarian indah bertema Wonderland Indonesia oleh BSA Atmasvara, serta penandatanganan bukti keikutsertaan sebagai simbol momentum hangat atas terjalinnya hubungan baik antara FSBK dan para mitra.
Seminar menghadirkan dua narasumber ternama yaitu Prof. Dr. Suminto A. Sayuti selaku Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus penyair, dan Abidah El Khalieqy yang merupakan penulis terkenal dengan karyanya Perempuan Berkalung Sorban. Acara dipandu oleh Dr. Wiwiek Afifah, M.Pd. selaku dosen Sastra Inggris UAD.
Abidah El Khalieqy membuka sesi pertama dengan presentasi bertajuk “Harmonisasi Budaya dan Komunikasi dalam Proses Penulisan Karya Sastra”. Dalam pemaparannya, Abidah menekankan bahwa karya sastra memiliki fungsi khas sebagai refleksi kehidupan sosial budaya serta mencerminkan pengaruh timbal balik antara kehidupan kultural pengarang dan kenyataan sosial. “Karya sastra mampu menjadi cermin dari kehidupan kita, menggambarkan budaya dan komunikasi yang saling memengaruhi,” ungkapnya.
Sesi kedua dibawakan oleh Prof. Dr. Suminto dengan presentasi bertema “Puisi dan Kita”. Dalam pembukaannya, ia menekankan pentingnya kemauan dalam menulis puisi. “Menulis puisi tidak membutuhkan alasan menunggu inspirasi. Inspirasi datang ketika kita menjemputnya. Hal-hal di sekitar kita bisa dikemas dalam bentuk sebuah karya,” ujarnya. Ia pun menambahkan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa pembebasan, termasuk dalam sastra puisi, yang memberikan kebebasan bagi kreator.
Acara Cultural Days FSBK UAD ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam bidang sastra, budaya, dan komunikasi, tetapi juga memperkuat hubungan antarkomunitas dan mitra terkait.