HMPS Biologi UAD Lakukan Konservasi Laut lewat Program Biocare
Usaha konservasi lingkungan laut dapat direalisasikan dari berbagai bidang, salah satunya yang dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2023 melaksanakan program kerja bertajuk Biocare.
Agenda Biocare ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Biologi Metamorfosis (Biomorf) 2023 yang mengusung tema mengenai konservasi lingkungan laut. Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu pada Ahad–Senin, 13-14 Agustus 2023 dengan agenda rilis tukik dan Program Penerapan Teknologi tepat Guna (PPTG) dari sampah.
Di hari pertama, para peserta berkumpul di Kampus IV UAD dan acara dibuka secara langsung oleh Kaprodi Biologi, Nurul Suwartiningsih, S.Pd., M.Sc., dilanjutkan keberangkatan menuju lokasi pantai untuk mengumpulkan sampah dari Pantai Pandansari, Bantul, Yogyakarta. Sampah yang terkumpul disortir antara sampah organik dan non organik serta jenis kaca, plastik ataupun kayu.
Pada hari yang sama, kegiatan dilanjut dengan rilis tukik yang dipandu oleh pemateri dari Sekolah Konservasi Pantai Goa Cemara sampai pada praktik pelepasan tukik ke pantai secara langsung. Harapannya, tukik atau penyu akan kembali lagi ke Pantai Goa Cemara sekitar 25–30 tahun lagi dengan selamat sesuai siklusnya.
Lebih lanjut, sampah plastik yang terkumpul dari kegiatan bersih pantai dibawa menuju tempat dilaksanakannya PPTG di Kampus IV UAD di hari kedua. Pada agenda PPTG ini dilakukan pembuatan ecobrick yang dipandu oleh Neni Widuri Lestari selaku ahli pengelolaan sampah dari Guwosari Training Center (GSTC), tempat pelatihan untuk mengolah sampah Guwosari, Pajangan, Bantul.
Ecobrick adalah pengolahan sampah plastik non organik yang dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas dan dipadatkan, nantinya botol-botol tersebut dapat dirangkai menjadi furnitur seperti kursi, meja dan sebagainya. “Ecobrik dapat menjadi solusi bagi transisi plastik, belajar dari bumi. Ecobrik adalah balok bangunan berprinsip cradle to cradle yang dapat dipakai berulang kali. Penggunaan ecobrik ini cara terbaik untuk membangun ruang hijau untuk komunitas,” papar Neni saat menyampaikan materi.
Melalui kegiatan pembuatan ecobrik ini, Neni berharap agar para generasi dapat mengamankan plastik dan mempercepat peralihan dari plastik menuju keharmonisan yang lebih hijau bersama siklus-siklus kehidupan.
Sementara Jeniar Asri, salah satu peserta mengaku senang dengan adanya kegiatan Biocare. Di mana, ia bisa belajar sembari berlibur lewat kegiatan bersih sampah di Pantai Pandansari sekaligus ikut serta merilis tukik secara langsung di Pantai Goa Cemara.
“Yang paling seru adalah kegiatan rilis tukik, karena dapat melihat dan memegang penyu secara langsung. Bagi saya, program Biocare ini dapat menjadi solusi bagi konservasi lingkungan karena sebelum melepas penyu, kami mendapat materi konservasi penyu mulai dari jenis-jenis penyu sendiri, perlakuan yang merusak habitat penyu, bagaimana cara aman untuk hidup, dan itu menjadi pelajaran penting tentunya”, tambah Jeniar. (Lin)