Inovasi Mahasiswa KKN UAD: Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Lilin Aromaterapi di Dusun Balong

Inovasi Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi (Dok. KKN UAD)
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit XV.C.1 mengadakan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi lilin aromaterapi di Dusun Balong, Kalurahan Balong, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga, khususnya para ibu rumah tangga, agar dapat mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat sekaligus berpotensi menjadi peluang usaha.
Salah satu anggota KKN, Ega Arfiansyah, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan peluang usaha bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu di Dusun Balong. “Lilin aromaterapi dapat menjadi peluang bisnis baru karena produk ini memiliki nilai jual tinggi sebagai kerajinan handmade,” ujarnya, Kamis, 20 Februari 2025.
Lilin aromaterapi tidak hanya sebagai penerangan, tetapi juga berfungsi sebagai terapi untuk meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, serta menciptakan suasana hangat dan nyaman di rumah dengan aroma yang menenangkan.
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN menjelaskan langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Proses pertama adalah menghilangkan bau tidak sedap dari minyak jelantah dengan merendamnya menggunakan arang aktif selama dua hari. Setelah itu, minyak disaring agar lebih bersih dan siap digunakan sebagai bahan utama lilin.
Minyak jelantah yang sudah bersih kemudian dicampurkan bersama palm wax dengan perbandingan 1:1. Campuran tersebut dipanaskan dengan api kecil hingga meleleh sempurna. Setelah itu, ditambahkan pewarna makanan untuk mempercantik tampilan lilin serta minyak esensial sebagai pewangi. Terakhir, campuran lilin dituangkan ke dalam cetakan tahan panas dan masukkan sumbu lalu didiamkan hingga mengeras.
Kegiatan ini tidak hanya berupa pemaparan teori, tetapi juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung. Ibu-ibu diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri proses pembuatan lilin aromaterapi. Para ibu rumah tangga di Dusun Balong mengikuti pelatihan ini dengan antusias dan tertarik untuk mengembangkannya.
Ayu, mahasiswa KKN UAD selaku praktisi mengatakan, “Lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah dapat digunakan berulang kali, tergantung pada kualitas wadah dan cetakannya.”
Melalui sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UAD berharap masyarakat dapat lebih sadar terhadap pengelolaan limbah rumah tangga serta memanfaatkannya untuk kepentingan ekonomi dan lingkungan. Selain sebagai alternatif usaha rumahan, lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak bekas secara sembarangan.