Jawab Tantangan Krisis Iklim, Mahasiswa KKN UAD Inisiasi Pertanian Berkelanjutan
Keberagaman Indonesia membuat masyarakat menggantungkan hidupnya pada alam, terutama di sektor pertanian dan peternakan. Hal ini sejalan dengan mata pencaharian warga Dusun Bogem, Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Dalam bertani, pupuk menjadi kebutuhan pokok yang berperan penting untuk mencukupi nutrisi tanaman dan mengembangkan struktur tanah.
Kendati demikian, krisis iklim yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir memberi dampak yang luas. Mulai dari kekeringan, penurunan kualitas hasil pertanian, hama dan penyakit tanaman, hingga kelangkaan bahan pangan. Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, maka harga bahan pangan akan meroket seiring dengan meningkatkan gizi buruk.
Menyoroti kasus tersebut, mahasiswa kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit X.A.2 menginisiasi pembuatan pupuk kandang dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak warga. Kegiatan ini diselenggarakan pada 20 Februari 2024 di rumah kepala dusun setempat yakni Ahmad Susilo dalam rangka mendukung praktik pertanian berkelanjutan sebagai jawaban dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia berlebihan.
Arindra Fajri Dewantara sebagai salah satu anggota KKN menyatakan bahwa keterampilan petani dalam bercocok tanam harus diimbangi dengan bahan yang ramah lingkungan. Proses fermentasi dan dekomposisi pupuk kandang menjadi poin penting dalam kegiatan tersebut. “Kami berharap pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing ini dapat bermanfaat bagi petani. Selain membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia, bau tidak sedap yang ditimbulkan dari peternakan juga berkurang sehingga warga bisa beraktivitas dengan nyaman,” pungkasnya. (ish)