Kisah Inspiratif Dimas Ananda Pangestu, Mahasiswa FKIP UAD
Setiap manusia yang lahir di muka bumi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kekurangan bukanlah halangan dan akhir dari suatu perjalanan hidup. Dimas Ananda Pangestu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tetap gigih dalam menempuh pendidikannya di bangku perkuliahan. Meskipun ia memiliki keterbatasan fisik, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar.
Berasal dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Dimas memiliki kisah perjalanan yang tidak mudah dan melalui banyak rintangan. Meski begitu, berkat dukungan dan doa dari orang tua, guru-guru, serta teman-teman membuat dirinya pantang menyerah hingga berhasil menorehkan medali di berbagai kejuaraan.
Salah satu perlombaan yang paling berkesan ialah memenangkan medali emas pada lomba sejarah. “Ketika itu, saya yang dasarnya anak Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhasil memenangkan medali emas dalam lomba sejarah tingkat nasional,” kata Dimas.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan motivasinya dalam meraih prestasi ialah untuk menutupi kekurangan dan menjadi value ke depannya. Oleh karena itu, ia berpesan, “Jangan takut untuk berprestasi atau membuat karya, walaupun memiliki keterbatasan fisik dan ekonomi. Jangan jadikan itu sebagai batu penghalang untuk tetap berprestasi.”
Selama berkuliah di UAD, Dimas akan aktif mengikuti organisasi dan mengembangkan diri dengan mengikuti lomba-lomba baik tingkat daerah ataupun nasional.
Terakhir, ia juga memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S-2. “Setelah lulus kuliah, saya akan melanjutkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sambil bekerja. Jika diberikan rezeki akan melanjutkan S-2, lalu ingin menjadi dosen atau penulis cerita,” ujarnya. (umh)