KKN UAD Sosialisasi tentang Pengolahan Limbah dan Penanaman Toga di Prenggan
Sosialisasi tentang Pengolahan Limbah dan Penanaman Toga di Prenggan oleh KKN UAD (Dok. KKN UAD)
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit 1.D.2 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, mengadakan kegiatan tanaman obat keluarga (toga) di RW 08 Prenggan, Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan manfaat tanaman obat sebagai cara alami dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat di RW 08 diberikan pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan tanaman obat yang dapat ditanam di pekarangan rumah mereka.
Tim KKN yang dipimpin oleh Reva Pradana bersama anggota lainnya, seperti Nova Citra Sari, Febriyanti Rahayu, dan beberapa anggota lainnya, memberikan edukasi tentang cara budi daya toga. Mereka juga menjelaskan berbagai jenis tanaman obat yang mudah ditanam dan bermanfaat bagi kesehatan sehari-hari, seperti jahe, kunyit, laos, dan daun sirih. Para peserta diajarkan cara menanam dan mengolah tanaman-tanaman tersebut untuk keperluan pengobatan alami.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga praktik langsung. Warga RW 08 yang hadir pada kegiatan tersebut diberi kesempatan untuk mempraktikkan cara menanam dan merawat tanaman obat di pekarangan rumah. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan rumah secara maksimal untuk mendukung gaya hidup sehat dengan bahan-bahan alami.
Para ibu di RW 08 menyambut baik kegiatan ini. Salah satu warga mengungkapkan, “Kegiatan KKN ini sangat membantu kami dalam mengenalkan dan memanfaatkan tanaman obat keluarga. Kami jadi lebih tahu cara menanam dan mengolah tanaman-tanaman tersebut untuk menjaga kesehatan keluarga.” Keaktifan warga dalam mengikuti kegiatan itu menunjukkan antusiasme tinggi mereka terhadap pengelolaan kesehatan alami.
Melalui kegiatan ini, FKM UAD berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan toga yang sudah berlangsung tidak hanya memberikan edukasi tentang tanaman obat, tetapi juga mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kesadaran akan pentingnya hidup sehat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.
