KKN UAD Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Lewat Metode POC, Losida dan Ember Tumpuk
Melihat permasalahan sampah yang tidak kunjung selesai, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif periode 89, unit II.A.2 mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah organik kepada warga RW.1 Bintaran, Mergangsan, Yogyakarta. Sosialisasi ini merupakan upaya dalam membantu warga setempat yang tidak bisa membuang sampah karena tutupnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Yogyakarta.
Nurul Monica, Ketua RW.01 Bintaran, mengaku hingga saat ini sampah diolah oleh masing-masing rumah. Umumnya warga akan membakar sebagian sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Selain itu, tidak sedikit warga menggunakan cara menimbun dengan tanah. Namun, hal itu masih kurang efektif karena lahan yang dimiliki masyarakat perkotaan tidak terlalu luas.
Sementara Endro Putro, Ketua KKN UAD Alternatif II.A.2 menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik diawali dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN, kemudian dilanjut dengan praktik pengelolaan sampah organik menggunakan tiga metode yaitu Pupuk Organik Cair (POC), Losida, dan ember tumpuk.
Mahasiswa KKN UAD memaparkan bahwa POC sebagai larutan hasil dekomposisi bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia dengan kandungan nutrisi yang beragam. Keunggulannya terletak pada efisiensi menyediakan nutrisi tanaman, tanpa menciptakan masalah pencucian nutrisi serta memberikan nutrisi dengan cepat. Ukuran komposter pun bisa disesuaikan dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Sementara pemilihan metode Losida karena lebih praktis, cukup menggunakan pipa untuk membusukkan sampah organik menjadi kompos dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sedangkan metode ember tumpuk, mereka menilai cara ini juga sederhana dan ekonomis untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk ramah lingkungan serta mendukung kesuburan tanah.
Monica menyampaikan bahwa agenda pengelolaan sampah organik ini sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat RW.01 Bintaran. Karena, masyarakat masih banyak yang kebingungan mengenai cara mengelola sampah agar tidak menumpuk dan bau. “Semoga sosialisasi ini dapat meningkatkan produktivitas, khususnya warga Bintaran untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.” harapnya. (Doc)