KKN UAD Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik dengan Eco Enzyme dan Ember Tumpuk
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit VII.D.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah organik dengan metode eco enzyme dan metode ember tumpuk kepada warga Padukuhan Kadisoro, Kelurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 19 Februari 2024, bertempat di meeting point Dewi Kaji yang merupakan Desa Wisata Ikan Hias. Sosialisasi ini diisi oleh mahasiswa KKN dengan pemateri metode eco enzyme oleh Ahmad Muharram Habibie dan pemateri ember tumpuk oleh Tisna Hidayat selaku ketua unit VII.D.1. Audiens yang hadir yakni perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan anggota Kelompok Tani yang ada di Dusun Kadisoro.
Latar belakang program ini didasarkan pada permasalahan yang dirasakan warga Padukuhan Kadisoro, khususnya terkait pengelolaan sampah secara mandiri. Sosialisasi hadir sebagai salah satu solusi alternatif yang mudah dan dapat dilakukan oleh warga. Dengan mengangkat tema “Selamatkan Bumi dari Rumah”, memuat harapan agar warga termotivasi untuk bergerak mengelola sampahnya sendiri secara mandiri dimulai dari rumah, agar terwujudnya bumi yang sehat dan bersih dari sampah.
Acara ini berlangsung selama kurang lebih dua jam yang terdiri atas dua sesi. Sesi pertama diisi oleh pemaparan materi tentang pengenalan, manfaat, serta langkah pembuatan dan demonstrasi untuk materi eco enzyme. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi ember tumpuk yang dimulai dengan penjelasan urgensi pengelolaan sampah organik, pengenalan metode, manfaat, cara pembuatan, hal-hal yang harus diperhatikan, serta alternatif metode ember tumpuk sederhana dengan pemanfaatan sampah berupa galon air bekas.
“Metode ember tumpuk dan eco enzyme ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam pengelolaan sampah,” ujar Avanti Vera Risti Pramudyani, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) Unit VII.D.1.
Tisna pun menimpali, “Harapannya, semoga warga dapat mengetahui serta sadar untuk mengelola sampahnya sendiri sehingga dapat mengurangi beban pengelolaan sampah yang harus dilakukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun tempat pengelolaan sampah lainnya.” (doc)