Kolaborasi dengan SEAMEO SEAMOLEC: UAD Didukung Chevron Corporation dan STEM-ED pada Program STEP
Terkait Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) telah menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan. Mengintegrasikan STEM dalam kurikulum pendidikan memberikan siswa landasan yang kuat dalam pemikiran kritis, kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja sama tim.
Akan tetapi, untuk mengimplementasikan pendekatan pembelajaran STEM secara efektif, diperlukan guru-guru yang terampil dan berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi calon guru dan guru untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan profesional yang memadai dalam bidang STEM. Hal ini juga sejalan dengan salah satu dari 7 prioritas pendidikan yang ditetapkan oleh The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Persatuan Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara, yakni “Revitalisasi Pendidikan Guru”.
SEAMEO Regional Centre for STEM Education (STEM-ED), Thailand, yang merupakan sister center dari SEAMOLEC, telah menginisiasi sebuah proyek dengan dukungan dari Chevron Corporation. Proyek yang bertajuk Strengthening Teacher Education Programme (STEP) ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas program calon guru dan guru dalam mengajar STEM di 4 negara yaitu Kamboja, Indonesia, Kazakhstan, dan Thailand. Melalui kerja sama dengan instansi pemerintah dan institut pengembangan guru, program pembangunan kapasitas akan dirancang dan disampaikan kepada calon guru dan guru di 4 negara tersebut.
SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) sepenuhnya mendukung dalam proyek STEP ini bersama mitra aktif yaitu 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) dari 3 universitas di Indonesia, salah satunya adalah FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Selain itu, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, juga dilibatkan dalam program STEP. Ketiga universitas itu turut hadir dalam acara Partners Meeting and Professional Development Design Workshop yang diselenggarakan pada tanggal 18‒21 Juli 2023 di Bangkok, Thailand.
Dalam acara tersebut, UAD diwakili oleh Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I. selaku Wakil Dekan FKIP UAD dan Irfan Yunianto, Ph.D. selaku dosen Program Studi Pendidikan Biologi UAD. Ani Susanti menyampaikan, “Untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan abad 21 peserta didik, diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan berinovasi untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Dalam hal pembelajaran sains, STEM learning menjadi pendekatan inovatif yang dapat mendorong peningkatan keterampilan-keterampilan tersebut.”
Ia melanjutkan, “FKIP UAD meyakini bahwa melalui global partnership, STEM learning di Indonesia dapat berkembang dengan lebih cepat. Kami merespons positif inisiatif SEAMEO STEM-ED dan Chevron melibatkan SEAMOLEC dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, Thailand, Kazakhstan, dan Kamboja, untuk peningkatan kapasitas Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam mendukung pembelajaran sains secara integratif melalui pendekatan STEM.”
Dalam diskusi blended itu, secara terpisah Muhammad Sayuti, Ph.D. selaku Dekan FKIP UAD menambahkan, “Mempertimbangkan bahwa masalah tidak bisa lagi dipahami dan diselesaikan dengan pendekatan sektoral atau fragmented, maka saat ini dan ke depan anak didik harus dan wajib belajar dengan pendekatan STEM yang memandang science technology engineering and mathematics sebagai satu kesatuan.”
Hal senada disampaikan Irfan Yunianto, bahwa pembelajaran STEM di sekolah merupakan keniscayaan untuk menuju pendidikan berkualitas. Siswa dilatih untuk berpikir secara integratif dalam memandang suatu fenomena, sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki sikap ilmiah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
UAD berharap ke depannya jalinan kemitraan ini berjalan dengan baik sampai dengan Desember 2024 yang didukung oleh Chevron Corporation. Program studi yang dilibatkan secara khusus adalah Prodi Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Fisika di lingkup FKIP UAD. (roy)