Mahasiswa KKN UAD Adakan Pelatihan Biopori untuk Reduksi Sampah Organik
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II.D.2 melaksanakan pelatihan biopori di Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Acara dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024, bertempat di rumah warga selaku penyelenggara pelatihan biopori. Tujuan dari diadakannya pelatihan ini agar dapat mereduksi sampah organik rumah tangga di kawasan tersebut.
Acara dihadiri oleh para pejabat kalurahan sebagai pemateri pelatihan biopori. Mereka yaitu Sri Wahyuni, Sariman, dan Sumini. Pemateri pertama menyampaikan terkait tujuan biopori, cara menggunakannya, dan penjelasan bahan-bahan apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam biopori.
“Dalam hal ini, biopori merupakan lubang vertikal berdiameter 10–30 cm dan kedalaman 80–100 cm di tanah. Ini adalah solusi ramah lingkungan untuk mengatasi genangan air dan meningkatkan kualitas air tanah,” ujar Sri Wahyuni.
Pemateri kedua, yakni Sariman, menjelaskan pembagian alat-alat kepada masing-masing RW yang digunakan untuk biopori. Lalu, Sumini selaku pemateri ketiga, menjelaskan bahwa hasil dari biopori akan dicek oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Setelah pemamaran materi selesai dilakukan, warga langsung mempraktikkan pembuatan biopori tersebut.
Antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan biopori sangatlah tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan aktif mengikuti seluruh rangkaian acara pelatihan. Selain mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber, mereka juga tidak segan untuk bertanya dan berdiskusi.
Pelatihan biopori yang dilaksanakan di Karangwaru diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, baik bagi individu maupun lingkungan sekitar. Beberapa manfaat itu misalnya, meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang biopori dan kegunaannya, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam membuat dan memelihara biopori, serta yang tidak kalah penting adalah mengurangi sampah rumah tangga.
Bhernad Offi F.A. selaku ketua KKN Unit II.D.2 mengatakan bahwa pelatihan biopori ini dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mewujudkan lingkungan Karangwaru yang lebih lestari dan berkelanjutan. (Dilla)