Mahasiswa KKN UAD Lestarikan Warisan Budaya Lokal Melalui Kegiatan Dolanan Anak Tradisional
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan “Dolanan Anak Tradisional: Warisan Budaya Lokal” pada Minggu, 8 Desember 2024, yang dimulai pukul 07.00 WIB. Acara bertempat di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) RW 06, Bumen, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak RW 06 Bumen dengan rentang usia Sekolah Dasar (SD).
Kegiatan yang diadakan mencakup berbagai macam permainan tradisional seperti engklek, jamuran, cublak-cublak suweng, yeye (lompat tali), dan tarik tambang. Gelora antusiasme anak-anak sangat terlihat selama pelaksanaan kegiatan, karena gelak tawa yang terdengar.
“Saat ini anak-anak cenderung lebih memilih bermain gawai dibandingkan bermain mainan tradisional. Terima kasih kepada para mahasiswa KKN UAD Unit II.D.1 karena sudah mengadakan dan memfasilitasi kegiatan lestari warisan budaya ini sehingga permainan tradisional tidak lekang oleh waktu,” ujar salah satu orang tua anak-anak yang berpartisipasi.
Acara dilaksanakan guna memperkenalkan dolanan anak tradisional yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan Indonesia. Permainan-permainan ini tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak. Melalui dolanan tradisional, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai seperti kerja sama, kejujuran, dan kreativitas.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa KKN UAD sebagai fasilitator yang memandu anak-anak dalam bermain berbagai permainan tradisional. Para mahasiswa tidak hanya memimpin permainan, tetapi juga memberikan penjelasan singkat mengenai asal-usul dan makna dari setiap permainan yang dimainkan. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN memberikan motivasi kepada anak-anak untuk senantiasa menjaga nilai-nilai persatuan, kerja sama, dan kejujuran yang tercermin dalam setiap permainan.
Dengan suasana penuh keceriaan, kegiatan ini berhasil menarik perhatian dan partisipasi anak-anak. Mereka tidak hanya menikmati permainan, tetapi juga memperoleh pelajaran berharga mengenai warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. (Div/Lus)