Membuat Ekoenzim dengan Ampas Buah dan Sayur

Ekoenzim dengan Ampas Buah dan Sayur oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit V.D.3 memperkenalkan pemanfaatan sampah organik menjadi ekoenzim kepada warga Dusun Tunjungan, Caturharjo, Pandak, Bantul. Sampah dapur berupa kulit jeruk, potongan sayur, hingga ampas buah segar yang biasanya terbuang ternyata dapat diolah menjadi cairan serbaguna.
Program ini berlangsung dalam dua tahap. Pada Sabtu, 23 Agustus 2025, mahasiswa melakukan tahap pertama dengan mengadakan sosialisasi bersama ibu-ibu kader dusun mengenai manfaat dan cara pembuatan ekoenzim. Tahap kedua dilakukan pada Selasa, 26 Agustus 2025, yaitu praktik langsung menuangkan ekoenzim ke irigasi sawah.
Mahasiswa menekankan bahwa hanya sampah organik segar yang dapat digunakan. Bahan yang dimasak, busuk, berulat, berminyak, atau kering tidak cocok diolah menjadi ekoenzim. Penjelasan ini diberikan agar masyarakat bisa membuat cairan berkualitas dan aman. Warga menyambut antusias kegiatan ini, terlebih karena mayoritas memiliki hobi bertanam.
Ekoenzim dianggap mampu menjadi nutrisi alami bagi tanaman sekaligus cairan pembersih rumah tangga yang aman. “Kami berharap warga dapat terus membuat ekoenzim secara mandiri sehingga manfaatnya berkelanjutan meski KKN sudah selesai,” tutur perwakilan mahasiswa KKN Unit V.D.3. (doc)