Mengabdi untuk Masyarakat Melalui KKN Muhammadiyah ‘Aisyiyah 2024
Seluruh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah lolos pada pendaftaran Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) 2024 mengikuti sosialisasi pada 2 Juli 2024. Acara diselenggarakan secara daring yaitu melalui Zoom Meeting dan live pada YouTube. Mahasiswa yang berpartisipasi merupakan seluruh peserta yang nantinya akan diterjunkan ke daerah pelaksanaan KKN MAs yaitu Sukoharjo dan Karanganyar.
Prof. Dr. Suwarno, M.Si. selaku Ketua Pengurus Pusat KKN MAs memberikan sambutan, “KKN MAs merupakan program dari Majelis Diktilitbang Muhammadiyah dan program dari konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.”
KKN MAs tercetus pada tahun 2013 yang dulunya diberi nama “KKN Muhammadiyah untuk Negeri”, dan pertama kali dilaksanakan di Bandar Lampung. Kemudian, pelaksanaan selanjutnya di Bojonegoro, Gorontalo, Purwokerto, Palembang, Mataram, Makassar, Bangka Belitung, dan Sukoharjo, Karanganyar. Pada tahun 2020, nama KKN diganti menjadi KKN MAs karena peserta KKN tidak hanya berasal dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah saja tetapi juga ‘Aisyiyah.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan konsep KKN MAs 2024 yang disampaikan oleh Pengurus KKN MAs Pusat Dr. Aris Slamet Widodo, S.P., M.Sc. “Tema KKN MAs 2024 adalah ‘UMKM Unggul, Stunting Menurun’. Jadi diharapkan dari tema tersebut, mahasiswa mempersiapkan rancangan-rancangan program terkait UMKM dan penyeruan stunting. Jenis program KKN MAs ada tiga, yaitu program pokok, program bantuan, dan program persyarikatan.”
Program pokok adalah program yang direncanakan bersama dengan masyarakat dan sesuai tema. Program bantuan adalah program yang telah direncanakan oleh masyarakat dan mahasiswa diminta untuk membantu pelaksanaan program. Kemudian, program persyarikatan merupakan program yang dilaksanakan dalam rangka mendukung gerak dakwah Muhammadiyah.
Mezian Alzilqiyah selaku mahasiswa UAD yang lolos KKN MAs dari Kelompok I.C.2 mengungkapkan bahwa setelah diadakannya sosialisasi KKN, ia merasa lebih tercerahkan dengan pemaparan materi yang disampaikan. “Setelah mengikuti sosialisasi, saya merasa paham dan memiliki gambaran lebih untuk pelaksanaan KKN Mas. Apalagi setelah pemaparan materi, dilakukan tanya jawab. Itu membuat saya semakin semangat untuk menjalani KKN ini.” (Lus)