P2K UAD Usai, Tanamkan Spirit Harmoni dan Kebangsaan
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan tema “kebangsaan” yang dipakai pada Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD tahun 2023. Hal tersebut tentu kaitannya dengan kerawanan tema yang digunakan saat menjelang kontestasi politik tahun 2024.
Dalam penjelasan yang disampaikan, Fajri mengatakan bahwa tema kebangsaan yang diusung dalam P2K bertujuan untuk menghindari perpecahan. Sehingga, kata Fajri, hal tersebut dapat menjadi jalan untuk mempersatukan bangsa.
“Jika memang ada yang beranggapan begitu, ya tidak masalah, karena memang tahun ini sangat identik dengan kontestasi politik, di mana rawan sekali terjadi perpecahan. Sehingga harmoni menjadi spirit untuk menghindari hal tersebut,” jelas Fajri saat diwawancarai reporter News UAD pada Sabtu, 9 September 2023.
Lebih lanjut ia mengharapkan bahwa adanya pengenalan kampus bertemakan kebangsaan dapat menjadi semangat setiap mahasiswa UAD dalam menjaga persatuan. Sebab, kata dia, saat ini merupakan tahun yang identik dengan kontestasi politik yang dapat menyinggung perpecahan.
“Ya, dengan ini semoga para mahasiswa memiliki semangat untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Fajri.
Adanya tema kebangsaan yang diajukan, Fajri mengatakan bahwa mahasiswa UAD harus memiliki daya juang kebangsaan. Hal itu dapat menjadi keberkahan rahmat semesta alam. “Terlebih UAD yang notabene adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), tentu para mahasiswa harus memiliki spirit tersebut untuk menjadi rahmat bagi semesta alam,” tuturnya.
Perlu diketahui bahwa tema kebangsaan P2K tahun 2023 berkaitan dengan harmonisasi masyarakat. Fajri mengatakan jika hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang membawa berkah dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
“Nah, tahun ini terkait dengan harmonisasi masyarakat berbangsa dan bernegara. Bahwa Islam itu adalah rahmatan lil alamin, jadi harus menjaga persatuan dan kesatuan membawa berkah dalam keberagaman yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut Fajri mengatakan jika tema kebangsaan merupakan hal yang diperlukan bagi mahasiswa saat pengenalan kampus. Hal tersebut, kata dia, untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. “Mahasiswa juga perlu untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa jadi kami setujui,” tuturnya. (Han)