Pelatihan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Padat di Dasawisma Kuroboyo

Proses Pembuatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Padat oleh Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto KKN)
Dalam upaya pengurangan limbah dan peningkatan kesadaran akan pentingnya lingkungan, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 138 Tahun 2025 yang diketuai oleh Bayu Agung Maulana Unit VII.C.3 dan di bawah bimbingan Dedy Wijayanti, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL), berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat. Melalui pelatihan yang diadakan pada Kamis, 13 Februari 2025, di RT 04 Padukuhan Kuroboyo, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, ibu-ibu diajari cara membuat sabun padat dari bahan-bahan sederhana.
Citra Yuliana selaku mahasiswa KKN UAD dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia mengatakan, kegiatan ini dapat menjadikan limbah seperti minyak jelantah berpeluang menjadi produk yang bernilai tambah. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan keterampilan baru kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kuroboyo, dan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan peluang usaha di masa depan.
Pada kesempatan tersebut, Citra memaparkan tentang pentingnya daur ulang minyak jelantah. Ia menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, sehingga pengolahan limbah menjadi sabun merupakan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan sabun yaitu minyak jelantah yang telah disaring, NaOH (natrium hidroksida) atau soda api, air, pewangi, pewarna alami (opsional), dan cetakan sabun.
Dengan antusiasme tinggi, para peserta yang berjumlah sekitar 20 orang mengikuti setiap tahap pembuatan sabun. Mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan kimia, hingga pencetakan sabun. Parti selaku warga RT 04 mengaku sangat terkesan dengan kegiatan ini. “Saya tidak menyangka minyak jelantah yang biasa kita buang, bisa diolah menjadi sabun yang bagus. Sabun ini sangat menarik dan membuka peluang usaha baru,” ujarnya.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Dengan mengurangi jumlah minyak jelantah yang dibuang sembarangan, pencemaran lingkungan dapat diminimalisir. Selain itu, keterampilan membuat sabun yang diperoleh peserta dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat jika dikembangkan. Pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Melalui pelatihan yang telah berlangsung, mahasiswa KKN UAD menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat dan dalam menjaga kelestarian lingkungan. (Bay/Lus)