Perdana! Ekspedisi 7 Summit Madapala Dimulai di Puncak Rante Mario
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Dahlan Pecinta Alam (Madapala) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) perdana mengadakan Ekspedisi 7 Summit Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu–Sabtu, 9–19 Agustus 2023. Rante Mario, Pegunungan Latimojong, Sulawesi Selatan, menjadi puncak pertama yang ditaklukkan oleh lima anggota tim Ekspedisi Madapala. Pendakian memakan waktu selama tiga hari, tepatnya pada Minggu–Selasa, 13–15 Agustus 2023.
Persiapan yang Matang
“Kegiatan ini sebenarnya mulai diadakan pada tahun lalu, tepatnya saat periode kepengurusan tahun 2021/2022. Namun, karena terdapat beberapa kendala, ekspedisi perdana dilaksanakan pada periode saat ini,” tutur Armand Indarman yang kerap disapa Gibel, Ketua Pelaksana Ekspedisi.
Belajar dari pengalaman, Gibel dan kawan-kawan Madapala mempersiapkan segala hal dengan matang demi menyukseskan kegiatan ini. Pertama, membentuk panitia khusus ekspedisi. Kedua, rutin mengadakan training center (TC) seperti lari, push up, sit up, pull up, berenang, hingga simulasi pendakian. Ketiga, mengadakan pelatihan fotografi bersama UKM Lensa, pelatihan kepenulisan bersama UKM Presma Poros, dan pelatihan pengaplikasian tracking (GPS, Avenza, dan Alpin) bersama senior UKM Madapala. Pelatihan-pelatihan tersebut diadakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di UKM Madapala, khususnya tim ekspedisi guna menghasilkan luaran yang berkualitas pula. Selain itu, Gibel juga menuturkan bahwa kegiatan ini tidak menjalin kerja sama dengan pihak mana pun selain dukungan penuh pihak universitas dan UKM Madapala sendiri.
“Saat kegiatan ekspedisi berlangsung, alhamdulillah tidak ada kendala yang serius, semua berjalan dengan baik.”
Mengapa Latimojong?
Pegunungan Latimojong terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Pegunungan ini termasuk dalam daftar tujuh puncak tertinggi di Indonesia (seven summit of Indonesia). Puncak tertingginya adalah Puncak Rante Mario yang berarti “Tanah Bahagia”. Dengan ketinggian 3.478 mdpl, puncak ini dikenal sebagai atap tertinggi di Sulawesi.
“Latimojong dipilih karena kami ingin memulai ekspedisi dari tanah Sulawesi, tanah yang kaya akan kekentalan budayanya. Hal tersebut menarik untuk diteliti sekaligus menjadi batu loncatan untuk ekspedisi berikutnya. Selain itu, pegunungan ini memiliki banyak puncak, jalur yang susah, dan akses perjalanan ke lokasi yang cukup rumit sehingga memacu adrenalin kami untuk memulai ekspedisi di sana,” jelas Gibel.
Tiga Misi Besar
Ekspedisi ini membawa tiga misi besar: pendakian, kemanusiaan, dan kebudayaan. Misi pendakian pada kegiatan itu adalah mengibarkan bendera Madapala, UAD, dan Sang Saka Merah Putih di puncak tertinggi, Rante Mario. Tim ekspedisi juga melakukan tracking jalur pendakian baik secara manual maupun digital dengan luaran berupa cetak peta jalur pendakian. Selain melakukan pendakian, tim ekspedisi Madapala turut membantu proses pembangunan masjid di kaki gunung, salah satunya melalui penyaluran donasi. Dalam hal kebudayaan, Gibel dkk. melakukan penelitian kebudayaan di Desa Enrekang, kaki Gunung Latimojong. Hasil dari penelitian tersebut akan dipublikasikan dalam berbagai macam bentuk, di antaranya dokumenter perjalanan pendakian, profil dusun, pameran fotografi ekspedisi, hingga artikel maupun majalah.
“Ini merupakan pendakain pertama kami. Kami sangat senang dan bangga bisa menyelesaikan pendakian dan berdiri di atas atap tertinggi Sulawesi. Pendakian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan menjadi batu loncatan bagi pendakian-pendakian berikutnya guna menyelesaikan Ekspedisi 7 Summit Indonesia,” pungkas Gibel. (nov)