• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

14/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Nur. Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ceramah Tarawih 1 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. (Dok. Tsulusiyah)

Rukun Islam yang lima oleh para ulama dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pembagian ini terdiri atas ibadah syakhsiyah seperti syahadat dan salat, ibadah ijtimaiyah yang mencakup puasa dan zakat, serta ibadah siyasah yang merujuk pada haji. Hal ini disampaikan oleh Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam ceramah tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada 1 Maret 2025.

Dalam ceramahnya, Dr. Nur Kholis menyoroti makna ibadah puasa yang termasuk dalam ibadah ijtimaiyah. Meskipun puasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tujuan utamanya juga berkaitan erat dengan aspek sosial kemasyarakatan. Puasa di bulan Ramadan bukan hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial antarsesama manusia.

Dr. Nur Kholis menekankan bahwa tantangan zaman saat ini semakin kompleks, terutama dalam tiga aspek utama: kesepian dan keterasingan sosial, stres akibat beban hidup yang berat, serta hilangnya nilai-nilai spiritualitas.

  1. Kesepian dan Keterasingan Sosial

Salah satu penyebab utama keterasingan sosial adalah kemajuan teknologi yang mengurangi interaksi tatap muka. Contohnya, dalam satu keluarga, masing-masing anggota sibuk dengan gawai sehingga komunikasi menjadi dangkal. Hal ini mengakibatkan kurangnya kedalaman hubungan meskipun berada dalam satu lingkungan sosial.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap keterasingan sosial adalah pergeseran nilai dalam keluarga yang lebih menekankan materialisme dan individualisme. Banyak orang menilai kesuksesan dari harta dan status sosial, yang akhirnya menyebabkan mereka merasa terasing jika belum mencapai standar tersebut. Kurangnya dukungan emosional dalam keluarga juga memperparah keadaan, menyebabkan individu sulit mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, mengingat kebersamaan dengan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 186. Kedua, meningkatkan interaksi dengan keluarga dan teman-teman dekat melalui komunikasi langsung. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Keempat, berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk perhatian, bantuan, maupun menjadi pendengar yang baik.

  1. Stres Akibat Beban Hidup yang Berat

Beban hidup yang semakin berat, baik dari segi pekerjaan maupun masalah keluarga, menjadi salah satu pemicu utama stres. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, menjaga keseimbangan hidup agar tidak terfokus hanya pada urusan duniawi. Kedua, memprioritaskan ibadah seperti salat tepat waktu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam HR. Ahmad. Ketiga, melatih kekhusyukan dalam ibadah melalui salat, zikir, dan doa sebagai sarana menenangkan jiwa. Keempat, memastikan istirahat yang cukup agar tubuh tetap prima. Kelima, menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

  1. Hilangnya Nilai-Nilai Spiritualitas

Fokus yang berlebihan pada urusan duniawi dapat mengakibatkan spiritualitas seseorang semakin dangkal. Hal ini berakibat pada menurunnya kedekatan seseorang dengan Allah dan sesama manusia.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjadikan puasa Ramadan sebagai sarana membangun kedekatan dengan Allah dan sesama manusia serta memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Sebagai penutup, Dr. Nur Kholis mengajak seluruh umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat persaudaraan antarsesama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik, diharapkan umat Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini dengan lebih baik. (Lusi)

uad.ac.id

Tags: Berita, Berita UAD, Dosen, Dosen UAD, FAI, Mahasiswa, Mahasiswa UAD, Muhammadiyah, News UAD, UAD, UAD Jogja, UAD Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, WeAreUAD
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Nur.-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ceramah-Tarawih-1-Maret-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD.-Dok.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:18:572025-03-14 10:18:57Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman
You might also like
Kesehatan Lansia Jadi Perhatian IMM FKM UAD
Tentang Sambi, Evi: Pentingnya Berprestasi
Sedekah Sampah Plastik dan Penyerahan Losida KKN VI.B.2 di Masjid Al Ikhwan
UKM Badminton UAD Raih Juara II di Turnamen Internasional
Cerita Dwi Nur Fadhliyah, Dari Iseng Hingga Raih Prestasi di BICF 2025
Langkah Pakar: Dinamika Studi Hadis di Indonesia

TERKINI

  • Hari Prodi P2K UAD 2025: Makin Dekat, Makin Akrab18/09/2025
  • Mahasiswa UAD Siap Berkompetisi, Wakili DIY di POMNAS 202518/09/2025
  • KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Ekoenzim18/09/2025
  • PLP-KKN UAD dan SMA Negeri 1 Piyungan Wujudkan Kebun Hidroponik Paralon18/09/2025
  • Mimpi Besar Naura, Mahasiswa Baru Termuda UAD17/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara di Kompetisi dan Pelatihan Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Dua Gelar Juara di Kompetisi Artikel Ilmiah Nasional 202518/09/2025
  • Tim Fortune UAD Raih Juara I Lomba International Economic & Business Plan Competition16/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top