Seimbangkan Karier dan Akademik, Nalendra Putra Bagikan Pengalaman MSIB di Bluebird
Merencanakan karier dan masa depan merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan mahasiswa sejak di bangku perkuliahan. Hal ini dilakukan oleh Nalendra Putra Firdaus, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Usai mengecap berbagai pengalaman kerja lepas, magang, dan kerja paruh waktu sejak tahun 2019, kini Nalendra memberanikan diri untuk mengembangkan potensinya di perusahaan layanan transportasi ternama Bluebird melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka Batch 6 yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Nalendra mulanya mengaku iseng dan ingin menguji pengalaman yang tertera di CV-nya dengan mendaftar berbagai perusahaan nasional dan multinasional termasuk Bluebird, dan di sanalah ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri. Tergabung dalam departemen marketing sebagai digital content, Nalendra bertanggung jawab merancang pembuatan konten sesuai target pasar perusahaan yang bergerak di bidang layanan transportasi itu. Hal ini mengharuskannya untuk memahami pola perilaku dan preferensi pelanggan agar konten yang dirancang tepat sasaran.
Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, ia mengaku terbantu dengan beberapa mata kuliah yang linear dengan posisinya magangnya saat ini, seperti penulisan naskah, videografi, dan fotografi. Namun skill set seperti market research, marketing performance, dan analisis merupakan hal baru yang ia pelajari selama magang di Bluebird. Selain itu, Nalendra juga merasa kemampuannya dalam self-awareness dan priority management semakin meningkat, salah satunya karena usai berdiskusi dengan Chief Marketing Officer Bluebird Mediko Azwar, yang mengajarkan untuk mengenal diri sendiri dan menentukan tujuan hidup.
Saat ditanya mengenai project dan pengalaman paling berkesan, Nalendra mengaku Bluebird Innovation Challenge menjadi salah satu yang paling berkesan baginya. Ini merupakan project wajib bagi setiap intern untuk memecahkan masalah perusahaan dengan analisis inovasi baru. Bersama timnya, ia berkesempatan mempresentasikan ide dan inovasi di hadapan Chief Executive Officer (CEO) dan Board of Director (BoD) Bluebird. Berbuah manis, inovasi yang dirancang berhasil membawanya menjadi juara II dalam kompetisi tersebut.
Meskipun sempat merasa minder, Nalendra berhasil membuktikan jika semua itu hanya ada di pikirannya. “Mengenal orang-orang baru yang rata-rata sudah profesional membuat diriku cukup merasa insecure dan takut judgment dalam menyelesaikan pekerjaan. Padahal itu semua hanya pikiranku saja, seiring berjalannya waktu semua itu hilang karena rupanya mereka semua orang-orang baik, humble, dan sangat mau menolong jika aku butuh bantuan. Intinya hanya perlu waktu agar dapat beradaptasi,” imbuhnya saat ditanya tentang tantangan yang dihadapi selama magang. (hani)