KKN UAD Gelar Kajian Pengembangan Kapasitas SDM Melalui Organisasi Kepemudaan di Bantul
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar sosialisasi kepemudaan dengan tema “Peran Pemuda dalam Membangun Ekonomi Kreatif Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Organisasi Kepemudaan Gesikan IV” di Gesikan IV, Wijirejo, Pandak, Bantul, pada Senin, 28 Agustus 2023.
Tim KKN Unit III.A.1 UAD ini terdiri atas 9 mahasiswa. Mereka adalah A. Achmad Amirul Dinul, Dian Ariyani, Mia Aprilia Wulandari, Putri Ariyati, Endang Makmuroh, Hariyanto, Muhammad siade Ritonga, Annisa Shohwatul Islam, dan Baiq Octavia Zahwa Islami. Pada kesempatan tersebut, seluruh pemuda turut meramaikan dan mengikuti kajian dengan penuh semangat.
Dian selaku ketua panitia kegiatan ini menyampaikan, “Berdasarkan hasil pengamatan saya selama di sini, saya melihat kualitas SDM masih minim, terlihat dari kemampuan soft skill yang belum berkembang termasuk bagi organisasi kepemudaannya.”Sosialisasi kepemudaan ini diisi oleh A. Achmad Amirul Dinul, salah satu anggota KKN yang berasal dari Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan yang mengangkat topik ekonomi kreatif kepemudaan dan dihadiri oleh Royan Agil Nugroho, peraih nominasi Aktivis Terbaik I UAD Awards, selaku narasumber yang mengangkat topik pengembangan SDM Kepemudaan.Organisasi kepemudaan memang merupakan wadah bagi pengembangan potensi pemuda. Dian menambahkan, “Organisasi kepemudaan di sini kurang berkembang, khususnya terkait manajemen organisasi. Program kerja juga belum maksimal terlaksana dengan baik, kemudian belum ada juga program unggulan dari organisasi tersebut.”Sejalan dengan itu, Royan, dalam pemaparannya menyampaikan, “Peningkatan mutu SDM yang tercermin dari peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia belum diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup dan berkualitas. Amat disayangkan ketika capaian pendidikan yang meningkat dan kualitas kesehatan yang semakin baik, berakhir menjadi pengangguran muda ataupun kaum rebahan yang tergolong NEET (not in employment, education, training).”
Pemuda adalah aset bagi desa, oleh karena itu, perlu langkah konkret kaum muda dalam membangun desa. “Pemuda harus mampu mengidentifikasi kekuatan desa, menumbuhkan kesadaran akan potensi desa pada masyarakat, dan membangun kerja sama dan sinergitas dengan pihak terkait untuk pelaksanaan teknis. Dengan hal itu, pemuda mampu secara bertahap membangun desa dengan lebih baik dan bijak,” ujar Dinul dalam presentasinya.
Tim KKN UAD berharap, dengan acara yang mereka selenggarakan, pemuda di Gesikan IV dapat bertambah wawasan dan pengetahuannya terkait organisasi kepemudaan secara luas. Selain itu, mereka juga mampu meningkatkan soft skill pengurus dan anggota sehingga organisasi mereka berkembang lebih baik, serta mampu membuat program kerja unggulan yang dapat memberdayakan masyarakat Dukuh Gesikan IV. (roy)