UAD Adakan Tablig Akbar Bahas Pembebasan Baitulmaqdis
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar tablig akbar dengan tema “Pembebasan Baitulmaqdis” pada 3 Mei 2024 bertepatan dengan 24 Syawal 1445 H. Kegiatan dilaksanakan di Lantai II Masjid Islamic Center Kampus Utama UAD. Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi selaku pakar pembebasan Baitulmaqdis dan Guru Besar Hubungan Internasional di sejumlah universitas internasional didapuk menjadi penceramah.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan kalangan umum. Turut hadir Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum., Ketua Takmir Islamic Center Dr. Riduwan, S.E., M.Ag., dan para kepala bidang di seluruh lingkungan UAD.
Pembukaan tablig akbar diawali dengan sambutan Wakil Rektor I Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. Ia turut berterima kasih kepada LPSI dan seluruh pengurus Masjid Islamic Center yang telah menginisiasi sekaligus menyelenggarakan kegiatan tablig akbar. “Rangkaian semua kegiatan akan terus dilaksanakan di lingkungan UAD dengan menghadirkan banyak narasumber untuk mengasah dan menambah wawasan pengetahuan, khususnya tentang keislaman. Mudah-mudahan acara ini bermanfaat dan dapat menginspirasi kita semua, untuk melakukan tindakan-tindakan yang sesuai syariat demi kemajuan peradaban Islam di kemudian hari,” tuturnya.
Acara dilanjutkan, yaitu penyampaian tablig akbar oleh Prof. Al-Fattah. Ia membahas mengenai pembebasan Baitulmaqdis, sejarah Baitulmaqdis, dan membahas hal-hal apa saja yang pantas dilakukan oleh penuntut ilmu terhadap Baitulmaqdis. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada UAD, para mahasiswa, dan seluruh sivitas akademika yang telah mengundang untuk memberikan materi di Masjid Islamic Center UAD.
Ia melanjutkan, “Pada zaman Rasul, Masjid Al-Aqsha dikuasai. Bagaimana cara Rasul memerdekakannya? Rasul menyerukan kaum muslimin untuk mengikatkan hatinya kepada Al-Aqsha. Bahkan, disepertiga isi dari kandungan Al-Qur’an berbicara tentang Masjid Al-Aqsha dan Baitulmaqdis. Sayangnya, umat Islam tidak belajar dan tidak mengingat bahwa pembahasan tentang Al-Aqsha dan Baitulmaqdis sudah banyak dibahas di dalam Al-Qur’an,” tandasnya.
Prof. Al-Fattah juga menegaskan bahwa pembebasan Al-Aqsha bukan hanya tugas bangsa Palestina, melainkan tugas seluruh kaum muslimin di dunia. Indonesia pun harus mengambil peran untuk berkiprah untuk membela Palestina. Kemudian, ia menekankan untuk memperbanyak bacaan seputar sejarah dan pembebasan Al-Aqsha. Hal ini guna untuk menambah wawasan serta semangat kita untuk terus berjuang membela Palestina.
Setelah penyampaian tablig akbar, moderator membuka sesi tanya-jawab. Kemudian acara dilanjutkan dengan doa bersama, yang dipimpin langsung oleh Prof. Al-Fattah. Lalu acara diakhiri dengan penutup dari moderator yaitu Muhammad Zakariya Darlin, Lc., M.A., Ph.D. (Lus)