Tim PPK Ormawa IMM FKM UAD Ubah Limbah Jadi Rupiah
Minyak jelantah merupakan produk limbah rumah tangga yang menyimpan banyak potensi, salah satunya adalah sebagai bahan baku lilin aromaterapi. Lilin ini diklaim bermanfaat bagi tubuh untuk membantu meningkatkan energi, kualitas tidur, meredakan sakit kepala, hingga mengatasi tekanan pada otot. Selain itu, pembuatan lilin aromaterapi dapat mengurangi limbah domestik rumah tangga sekaligus meminimalisir pencemaran lingkungan.
Sejalan dengan inovasi rumah sampah digital yang diinisiasi oleh tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Kesehatan Masyarakat (IMM FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pada 26 Juli 2024, digelar pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Kegiatan ini berlangsung di Balai Wakaf RW 07 Kelurahan Notoprajan. Sebanyak 20 peserta turut berpartisipasi.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Forum Bank Sampah (FBS) Surolaras Notoprajan yakni Ida Ariastuti, S.T. didapuk sebagai narasumber. Ia memperkenalkan berbagai macam minyak esensial yang dapat digunakan sebagai pemberi aroma pada lilin dan melatih masyarakat dengan telaten. “Apabila di rumah tidak ada minyak esensial maka dapat diganti dengan minyak kayu putih untuk memberi aroma segar pada lilin,” ungkapnya.
Melihat antusiasme warga dalam pelatihan, ketua tim PPK Ormawa FKM Putri Septiana saat diwawancarai mengaku bahwa ia bersama tim memiliki rencana untuk mengembangkan hasil kreativitas warga Notoprajan sebagai kegiatan wirausaha.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap agar limbah minyak jelantah dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat memperoleh tambahan penghasilan dari produk lilin aromaterapi yang mereka buat,” pungkasnya. (ish)