Angkat Isu Stunting Papua, Mahasiswa PSDIF UAD Raih Gelar Doktor

Angkat Isu Stunting Papua Mahasiswa PSDIF UAD Raih Gelar Doktor (Dok. Itoshiko)
Program Studi Doktor Ilmu Farmasi (PSDIF) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali meluluskan mahasiswa doktoral pada Jumat, 25 April 2025, bertempat di Auditorium Kampus III UAD. Mahasiswa tersebut adalah apt. Lukman Hardia, M.Si., dosen dari Indonesia Timur yang berhasil menuntaskan studi doktoralnya dalam waktu 3 tahun, 7 bulan, dan 25 hari. Sidang promosi doktor ini dilaksanakan secara terbuka dan turut dihadiri oleh dosen pembimbing, penguji, serta keluarga besar UAD.
Dalam disertasinya, apt. Lukman mengangkat topik dengan isu kesehatan anak di wilayah Indonesia. Judul disertasi yang ia susun adalah “Faktor Risiko dan Pengaruh Intervensi Suplemen Herbal Madu, Temulawak, dan Jinten Hitam: Kajian Efek Imunomodulator dan Antioksidan pada Anak Stunting di Kabupaten Sorong”. Penelitian ini ia lakukan di wilayah yang hingga kini masih menjadi prioritas intervensi stunting nasional karena prevalensi kasus yang tinggi.
Di bawah bimbingan Prof. Dr. dr. Akrom, M.Kes. dan Prof. Dr. apt. Nanik Sulistyani, M.Si., apt. Lukman berhasil menyelesaikan risetnya dengan hasil yang signifikan. Ia juga memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88, nilai yang sangat memuaskan untuk jenjang pendidikan doktor.
Dalam pidato pengukuhannya sebagai doktor baru, apt. Lukman menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses studinya. Ia menyebut bahwa studi doktoral bukan hanya soal menyelesaikan mata kuliah dan riset, tetapi juga proses pembentukan diri sebagai seorang akademisi.
Dengan kelulusan ini, apt. Lukman menjadi salah satu representasi keberhasilan UAD dalam mencetak ilmuwan dari wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), serta memperkuat posisi PSDIF UAD sebagai institusi pendidikan unggulan di bidang farmasi yang berkontribusi nyata bagi masyarakat luas. (ito)