Tingkatkan Standar Produksi Pangan, Mahasiswa UAD Dampingi UMKM Terapkan CPPOB

Adi Satria, mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melakukan gap assessment di ruang produksi UMKM Waroenk Mas Fatih (Foto. Chan)
Adi Satria, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melakukan tinjauan dan pendampingan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) di UMKM Waroenk Mas Fatih, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman serta praktik keamanan pangan bagi pelaku UMKM.
Program pendampingan mencakup diskusi, observasi lapangan, serta tinjauan langsung terhadap proses produksi pangan. Adi menyoroti berbagai aspek penting yang harus diperhatikan dalam memproduksi pangan yang aman, bermutu, dan sesuai dengan regulasi. Kegiatan ini diawali dengan identifikasi ketidaksesuaian penerapan CPPOB di lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pemilik usaha, kemudian dilanjutkan dengan gap analysis serta pemberian rekomendasi perbaikan.
CPPOB merupakan pedoman penting yang mencakup seluruh tahapan produksi pangan, dari bahan baku hingga produk akhir. Pedoman ini memberikan standar teknis yang wajib dipenuhi oleh pelaku usaha pangan untuk menjamin mutu dan keamanan produk. Pendampingan ini merujuk pada regulasi nasional, yaitu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pelaku UMKM tidak hanya memahami prosedur teknis produksi pangan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya kualitas dan keamanan pangan dalam setiap proses. Sebab, dalam setiap makanan yang dihasilkan, tersimpan tanggung jawab yang bukan hanya untuk mengenyangkan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan yang mengonsumsinya. (AS)