Mahasiswa KKN UAD dan Warga Kalipucang Berkolaborasi Kelola Sampah Organik

Pembuatan Biopori oleh mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Angkatan 97 Unit II.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan program inovatif di Dusun Kalipucang, Kapanewon Bangunjiwo, Kabupaten Bantul. Program ini mengajak masyarakat untuk membuat lubang resapan biopori menggunakan buis beton dan pipa PVC serta melakukan penanaman pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah organik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program KKN Tematik yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam aspek lingkungan, yang meliputi pengolahan sampah organik dan peningkatan daya serap air tanah.
Warga Dusun Kalipucang menyambut kegiatan ini dengan antusias, terlihat dari keterlibatan mereka secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan program.
Muhammad Nur Syuhada, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menyampaikan bahwa penanaman pohon dan pembuatan lubang biopori sangat penting dilakukan untuk mengurangi pembakaran sampah serta meningkatkan kapasitas resapan air hujan. “Pembuatan biopori dengan buis beton merupakan hal baru yang belum banyak diterapkan. Ini bisa menjadi inovasi yang berpotensi diterapkan di berbagai wilayah, khususnya di Kapanewon Bangunjiwo,” ujar Nur Syuhada pada Senin, 12 Mei 2025.
Senada dengan itu, Bapak Darno, anggota LPMD Dusun Kalipucang, menambahkan bahwa biopori dapat menjadi alternatif pengelolaan sampah yang ramah lingkungan bagi warga. “Biasanya warga membakar sampah dedaunan. Dengan adanya biopori dari buis beton ini, daun-daun bisa difermentasi dan menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman,” jelas Darno pada Rabu, 14 Mei 2025.
Sementara itu, Koordinator KKN Dusun Kalipucang, Ardan Taufiq Khurrohman, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu menjawab dua tantangan utama di wilayah tersebut: pembakaran sampah organik dan kurangnya penyerapan air hujan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi solusi alternatif yang berdampak langsung bagi warga Dusun Kalipucang dalam mengelola sampah organik dan meminimalkan genangan air,” ujar Ardan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan menjadi lebih sadar akan potensi manfaat dari sampah organik yang selama ini kerap dibuang atau dibakar begitu saja. Program ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa dan warga dalam mewujudkan inovasi lingkungan yang dapat dicontoh dan diterapkan di dusun-dusun lainnya. (Ridwan/Faiq)