KKN UAD Edukasi Siswa SD N Glagahan Pelajari Pemilahan Sampah
Pemahaman tentang pemilahan sampah sejak dini sangat penting karena dapat menanamkan kebiasaan baik pada generasi penerus bangsa. Anak sekolah dasar (SD) berada pada rentang usia yang tepat untuk memahami konsep dasar menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik sejak kecil, mereka dapat belajar nilai penting menjaga kelestarian alam. Selain itu, keterampilan praktis ini akan membantu menciptakan masa depan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi selanjutnya. Oleh karena itu, pelatihan pemilahan sampah di sekolah dasar perlu terus digalakkan dan dibudayakan.
Itu pula yang dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit X.B.1. Mereka mengadakan sosialisasi tentang pemilahan sampah organik dan anorganik di SD N Glagahan, Caturharjo, Bantul, pada Rabu 21-2-2024. Kegiatan ini didampingi oleh Ariesty Fujiastuti, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan.
Sosialisasi ditujukan bagi para siswa kelas 4 dan 5 SDN Glagahan guna meningkatkan kesadaran dalam memilah dan mengelola sampah dengan benar. Sebanyak 37 siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Tim KKN UAD menjelaskan perbedaan antara sampah organik dan anorganik, serta dampaknya bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Para siswa diimbau agar mampu memilah berbagai jenis sampah sesuai dengan kategorinya. Tim KKN UAD juga membagikan beberapa hadiah untuk anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi yang telah diberikan. Hadiah itu berupa tumbler atau botol minum yang bisa digunakan oleh anak-anak SD agar membawa minum dari rumah dan harapannya bisa mengurangi sampah botol plastik di lingkungan sekolah.
Menurut Faiz, salah satu siswa kelas 5 SD N Glagahan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena sebelumnya saya tidak terlalu paham cara memilah sampah dengan benar. Sekarang, saya jadi paham mana sampah basah, sampah kering, dan sampah yang bisa didaur ulang.”
Ariesty sebagai DPL pun menimpali, “Diharapkan dengan sosialisasi ini, kebiasaan membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah dan di rumah dapat berkurang. Selain itu, kesadaran dalam pengelolaan sampah rumah tangga bagi warga Caturharjo diharapkan juga meningkat.” (doc)